Pembalap F1 Ini Turut Jadi Korban Invasi Rusia ke Ukraina

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Minggu, 06/03/2022 19:30 WIB
Foto: REUTERS/HAMAD I MOHAMMED

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim F1 Haas memutuskan untuk mengakhiri kontak dengan pembalap Rusia Nikita Mazepin dan sponsor utama Uralkali di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Mazepin bersiap untuk berkompetisi di musim keduanya di F1 setelah membalap untuk Haas sepanjang tahun 2021.

"Tim Haas F1 telah memilih untuk mengakhiri, dengan segera, kemitraan gelar Uralkali, dan kontrak pengemudi Nikita Mazepin," kata tim tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Minggu (6/3/2022).

Tim Hass juga mengungkapkan, seperti komunitas Formula 1 lainnya, tim terkejut dan sedih dengan invasi ke Ukraina dan berharap konflik ini cepat dan damai diakhiri. Rencananya, pembalap pengganti diperkirakan akan diumumkan minggu depan.

Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Mazepin mengatakan dia "kecewa" dengan keputusan itu.



"Meskipun saya memahami kesulitannya, keputusan dari FIA (badan pengatur motorsport) ditambah kesediaan saya untuk menerima kondisi yang diusulkan untuk melanjutkan adalah benar-benar diabaikan dan tidak ada proses yang diikuti dalam langkah sepihak ini," kata Mazepin.

"Kepada mereka yang telah mencoba memahami, terima kasih abadi saya. Saya telah menghargai waktu saya di F1 dan benar-benar berharap kita semua bisa bersama lagi di waktu yang lebih baik. Saya akan memiliki lebih banyak hal untuk dikatakan dalam beberapa hari mendatang," pungkasnya.

Pada Selasa, FIA mengatakan pembalap Rusia dan Belarusia dapat melanjutkan balapan, tetapi hanya dalam "kapasitas netral" dan tanpa menampilkan simbol, warna, atau bendera nasional Rusia atau Belarusia pada seragam, peralatan, dan mobil mereka "sampai pemberitahuan lebih lanjut."

Putusan ini juga berlaku untuk pesaing individu dan ofisial. Pada Kamis, F1 memutuskan kontraknya dengan promotor Grand Prix Rusia, yang berarti Rusia tidak akan lagi menggelar balapan di masa depan. Musim 2022 dimulai pada 20 Maret di Bahrain.



(Teti Purwanti/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah