Ada Apa Nih! China Bakal Jor-joran Belanja Senjata

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara China dikabarkan akan membelanjakan 7,1% lebih banyak anggarannya demi kepentingan pertahanan di 2022. Angka ini lebih besar dibanding anggaran mereka di tahun lalu.

Perdana Menteri China, Li Keqiang, mengaku hal ini dilakukan untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan negara. Angka pengeluarannya sendiri ditetapkan di angka 1,45 triliun yuan (US$229,47 miliar) dalam anggaran nasional China.

Li berjanji untuk meningkatkan pelatihan militer dan kesiapan tempur untuk Tentara Pembebasan Rakyat, yang sedang mengembangkan berbagai senjata mulai dari pesawat tempur hingga kapal induk.

Sebelumnya, dalam pidatonya, Li mengatakan tahun ini pemerintah akan bergerak lebih cepat untuk memodernisasi logistik militer dan sistem manajemen aset, dan membangun sistem manajemen persenjataan dan peralatan modern.

Baca: China Disebut "Pemenang" Perang Rusia-Ukraina, Kok Bisa?

"Kami akan melanjutkan reformasi pertahanan negara dan militer serta meningkatkan inovasi di bidang ilmu dan teknologi pertahanan," ujarnya dikutip dari Reuters, Sabtu (5/3/2022).

"Pemerintah di semua tingkatan harus memberikan dukungan yang kuat untuk pembangunan pertahanan negara dan angkatan bersenjata, sehingga persatuan antara militer dan pemerintah dan antara militer dan rakyat akan tetap kokoh," tambahnya.

Foto: REUTERS/CARLOS GARCIA RAWLINS Delegasi militer menghadiri sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 5 Maret 2022. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Meski begitu, beberapa pihak menilai hal ini dilakukan China karena gugup menghadapi tantangan di beberapa bidang, mulai dari Taiwan yang diklaim China, hingga misi angkatan laut dan udara AS di Laut China Selatan yang disengketakan di dekat pulau-pulau yang diduduki China, serta sengketa perbatasan yang memburuk dengan India.

Baca: China Borong Gandum di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Ada Apa?

Selain itu, nilai anggaran tersebut juga dinilai hanya memberikan angka mentah untuk pengeluaran militer, tanpa rincian. Banyak diplomat dan pakar asing percaya bahwa pemerintah China tidak melaporkan jumlah pengeluaran anggaran yang sebenarnya.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Larang Orang Pamer Harta