
China Disebut "Pemenang" Perang Rusia-Ukraina, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - China dituding sebagai "pemenang besar" dalam konflik Rusia dan Ukraina. Negeri Xi Jinping diyakini menerima manfaat utama dari perang yang terjadi.
Hal ini diutarakan mantan agen khusus FBI yang bekerja di China dan Korea Utara kepada Fox News Digital, Steve Gray. Ini bukan hanya secara ekonomi tapi politik.
"Pada akhirnya, China adalah pemenang besar dalam Perang Rusia-Ukraina," katanya dalam wawancara Rabu (2/3/2022) waktu setempat.
Ia mengatakan China menerima manfaat dari sanksi ke Rusia. Yuan, tegasnya, mengambil untung dari penurunan mata uang Rubel.
"Dan mereka telah diberikan studi kasus tentang seperti apa tanggapan dunia jika mereka menyerang Taiwan," katanya lagi.
"Tidak mengherankan sama sekali mengetahui bahwa ini terbentuk persis seperti yang direncanakan China," ujarnya lagi.
Menurutnya pula, Amerika harus waspada dengan ini. China, tambahnya, sudah siap menggantikan Paman Sam sebagai pemimpin global.
"Seperti Rusia membangun ketergantungan minyak di Eropa, pikirkan bagaimana konsekuensinya jika kita (AS) menyerahkan produksi baja dan farmasi ke China," katanya lagi.
Rusia sendiri menyerang Ukraina sejak 24 Februari. China sendiri memilih sikap abstain di PBB 3 Maret kemarin terkait Rusia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Rusia-Ukraina Makan Korban Baru: Taiwan
