
Perang Bakal Makin Ngeri, Putin Janji Terus Gempur Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi sinyal akan terus melanjutkan serangan ke Ukraina. Ini diutarakannya setelah komunikasi via telepon terjadi, Kamis (3/3/2022) waktu setempat.
"Saya berbicara dengan Presiden Putin pagi ini. Dia menolak untuk menghentikan serangannya ke Ukraina pada saat ini," ujarnya dikutip CNBC Indonesia dari Twitter, Jumat.
Meski demikian Macron berujar sangat penting untuk menjaga dialog guna menghindari tragedi kemanusiaan. Karenanya, pihaknya akan terus melanjutkan upaya dan kontak dengen Putin.
"Kita harus menghindari yang terburuk," cuitnya lagi.
"Mempertahankan dialog untuk melindungi rakyat, bisa mendapatkan langkah-langkah menghindari tragedi kemanusiaan, mengakhiri perang ini. ini adalah tujuan dari komitmen bersama Presiden (Ukraina) Zelensky dan masyarakat internasional." tulisnya lagi.
Hal senada juga dikatakan salah satu pejabat Macron kepada wartawan di Prancis, sebagaimana ditulis AFP. Bahkan ia menyebut tampaknya Putin hendak merebut "seluruh Ukraina".
"Ekspektasi Presiden (dari pembicaraan tersebut) adalah yang terburuk akan datang, mengingat apa yang dikatakan Presiden Putin kepadanya," kata sumber anonim itu, yang disebut mengetahui pembicaraan itu.
"Dia (Putin) menunjukkan tekad besar untuk melanjutkan operasi."
Rusia terus menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu. Hingga 2 Maret, PBB mencatat 752 warga Ukraina menjadi korban serangan, di mana 227 orang tewas.
Sementara itu Rusia sendiri belum berkomentar soal ini. Namun Putin sebelumnya memberi syarat damai, yakni Ukraina tetap netral dan tak bergabung NATO serta mengakui Krimea di bawah kontrol Kremlin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk di Tahun Baru, Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri