Internasional

91% Kasus Kematian Covid-19 Malaysia Tidak Disadari

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 March 2022 19:05
An LRT (Light Rain Transit) passes by a National flag signboard in Kuala Lumpur, Malaysia, Tuesday, Sept. 14, 2021. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 91% kasus Covid-19 yang berakhir dengan kematian (brought-in-dead atau BID) di negara itu tidak menyadari jika mereka telah tertular virus corona. Hal ini ditegaskan Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin.

"Kami menemukan melalui survei, lebih dari 50% anggota keluarga menganggap penyakit yang dialami almarhum ringan, dan tidak segera merujuk mereka ke fasilitas kesehatan... Dan ketika itu terdeteksi, sudah terlambat," kata Khairy dalam konferensi pers dikutip Channel News Asia, Jumat (4/3/2022).

Khairy mengatakan temuan ini didasarkan pada analisis 113 kasus BID antara 5 Februari dan 21 Februari. Dalam kasus BID, yang banyak ditemukan penyebab kematiannya adalah Covid-19 setelah dilakukan visum.

Dia juga mendesak mereka yang memiliki anggota keluarga lanjut usia untuk segera mencari bantuan di fasilitas medis jika yang menunjukkan gejala demam tinggi hingga batuk berkepanjangan. Selain itu, kata Khairy, kematian akibat Covid-19 sekarang harus dilaporkan ke kementerian kesehatan dalam waktu 72 jam.

Pada Rabu, kementerian kesehatan melaporkan 115 kematian Covid secara nasional, angka tertinggi dalam satu hari sejak varian Omicron muncul di negara itu akhir tahun lalu. Terakhir kali Malaysia mencatat tingkat kematian harian tiga digit adalah pada 12 Oktober tahun lalu, dengan 103 kematian.

Kini kematian kumulatif negara itu sekarang mencapai hampir 33.000. Sementara jumlah total kasus yang tercatat hampir 3,5 juta.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Bakal Longgarkan Lagi Aturan Covid, Lepas Masker?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular