Daftar Harga Barang yang Naik 2022: BBM, Migor, LPG, Daging..

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Jumat, 04/03/2022 11:13 WIB
Foto: Presiden Jokowi Melakukan Sidak di Terminal BBM Sanggaran, Denpasar, (3/12/2021). (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mewanti-wanti akan terjadi kenaikan harga barang seiring dengan ketidakpastian ekonomi global. Masyarakat luas pun harus menanggung bebannya.

Berdasarkan catatan, sudah ada sejumlah barang yang harganya mengalami kenaikan. Mulai dari bahan bakar minyak (BBM), elpiji, minyak goreng, daging sapi, sampai dengan tahu dan tempe.


Tak hanya masyarakat, pada pedagang pun mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan. Pasalnya, ongkos yang dikeluarkan lebih besar, sementara di sisi lainnya pedagang harus menekan harga agar semakin kompetitif.

Lantas, apa saja harga barang yang mengalami kenaikan saat ini? CNBC Indonesia merangkumnya untuk Anda.

1. BBM

PT Pertamina (Persero) secara resmi mengerek harga BBM non subsidi per kemarin, Kamis (3/3/2022), setelah perkembangan harga minyak dunia yang terus menanjak merespons dinamika perekonomian dunia.

Mengutip keterangan resmi perusahaan, Kenaikan harga BBM berlaku untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Kenaikan harga jual BBM berkisar antara Rp 850 - Rp 1.600 per liter.

Meski demikian, kenaikan BBM tidak termasuk untuk jenis Premium, Pertalite, dan Pertamax. Untuk BBM jenis premium memang selama ini mendapatkan subsidi langsung dari pemerintah.

Sementara itu, keputusan untuk tidak menaikkan BBM jenis Pertamax dan Pertalite adalah sebagai bentuk kompensasi. Pasalnya, varian bahan bakar ini digunakan oleh masyarakat banyak.

Irto Ginting, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga mengatakan penyesuaian harga jual ini sesuai amanat dalam Keputusan Menteri ESDM 62/K/12/MEM/2020.

"Penyesuaian mengikuti harga market global dan sesuai ketentuan KESDM. Dan harga akan di-review rutin setiap dua minggu. Meskipun operator lain sudah menyesuaikan harga lebih dulu, harga BBM Pertamina masih lebih kompetitif," ujarnya.

2. Elpiji

Pada akhir pekan lalu, Pertamina juga telah menaikkan harga gas elpiji non subsidi 5,5 kilogram dan 12 kilogram, sebagai bagian dari upaya untuk menyesuaikan perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Adapun kenaikan harga elpiji sendiri berbeda-beda di tiap tempat. Khusus wilayah DKI Jakarta, harga elpiji non subsidi 5,5 kilogram mencapai Rp 88 ribu, sementara untuk elpiji 12 kilogram mencapai Rp 187 ribu.

Beberapa waktu lalu, CNBC Indonesia mencoba menelusuri penjualan LPG non-subsidi di lapangan. Seperti misalnya di kawasan Rawalumbu, Bekasi Timur.

Di daerah ini harga jual di tingkat konsumen untuk LPG tabung 12 kg di tingkat agen resmi rata-rata di jual dengan harga Rp 191.000 hingga yang paling mahal sebesar Rp 198.000 per tabung.

Sementara untuk harga tabung Bright Gas 5,5 kg di tingkat agen resmi dijual dengan harga pada kisaran Rp 94.000 hingga Rp 98.000 per tabung.

Di Rawalumbu, Bekasi Timur rata-rata penjualan tabung gas LPG 12 kg dan 5,5 kg banyak ditemukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Alfamart, dan Indomaret.

Sementara untuk toko-toko kelontong kecil, mengaku keberatan untuk menjual harga gas LPG non subsidi, karena membutuhkan modal yang besar.

Halaman Selanjutnya >>> Minyak Goreng Sampai Dengan Daging Sapi


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 1 Agustus, Harga Pertamax Cs Turun Rp 200 Per Liter

Pages