Luhut Sebut Negara Tetangga Tuding RI Manipulasi Data Omicron

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
04 March 2022 09:20
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta di Indonesia. Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan kick off pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. "Kami harapkan hari Selasa (14/12) sudah dilakukan kick off di beberapa daerah yang akan kami tetapkan dan selanjutnya itu secara bertahap sampai tahun depan akan kita lakukan vaksinasi semua anak usia 6 -11 tahun yang totalnya berdasarkan data itu ada 26,8 juta," katanya dalam keterangan resmi dikutip Senin (13/12/2021) kemarin. Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Autorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi. Tempat pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta termasuk pos-pos pelayanan vaksinasi, dan sentra vaksinasi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada negara tetangga yang menuduh Indonesia melakukan manipulasi data Covid - 19. Dan membantah tudingan tersebut.

Hal ini diungkapkan dalam Rapat Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2022 di Gedung Auditorium STIK - PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2022).

"Melihat kemampuan Indonesia mengatasi Omicron membuat negara tetangga mengatakan kita memanipulasi keterangan, tapi kita disini bicara pada data. Silahkan saja bilang ingin melihat data yang kita miliki tentang kuburan dan rumah sakit sesuai kenyataan di lapangan," kata Luhut seperti dilansir situs Kemenko Marves, Jumat, (4/3/2022).

Luhut menjelaskan,saat ini rem terhadap ekonomi sedalam PPKM Darurat, penanganan pandemi difokuskan pada rawat inap Rumah Sakit (RS) dan kematian kelompok rentan. Adapun strategi pemerintah mengejar suntikan dosis kedua vaksin di kota/kabupaten yang belum mencapai target.

"Semua ini perlu peran Polri yang selama ini telah berhasil pada vaksinasi. Untuk itu saat ini perlu dikejar mengakselerasi dosis 2 dan booster, " tutur Luhut.

Melihat kebijakan yang didorong berkat kerja sama semua pihak, membuat Provinsi Jawa Bali menurun. Dalam waktu dekat Bali akan segera dipertimbangkan untuk dibuka kembali sebelum tanggal 14 Maret 2022.

INFOGRAFIS, Luhut Bawa Kabar Bahagia, Corona Akan Menjadi Endemi Di RiFoto: Infografis/ Corona Akan Menjadi Endemi Di Ri/ Edward Ricardo Sianturi
INFOGRAFIS, Luhut Bawa Kabar Bahagia, Corona Akan Menjadi Endemi Di Ri

Luhut mengatakan realisasi penanganan pandemi bisa terkendali pada varian Omicron, karena kita sudah memiliki pengalaman pada penanganan varian sebelumnya seperti Delta. 

"Keberhasilan kita menangani varian Delta menjadi kunci sukses dalam pemulihan ekonomi nasional. Semua ini patut diapresiasi karena kerja sama semua pihak, terutama Polri yang patut diapresiasi karena berhasil melakukan dalam pelaksanaan PPKM Darurat/Level, vaksinasi, testing, tracing," kata Luhut.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Soal Omicron: Lebih Menular, Gejalanya Ringan-Sedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular