
Gegara Perang Rusia, Negara Ini Cari Peluang Cuan Batu Bara!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Australia 'mencari celah' bagi negara-negara pengimpor untuk menemukan alternatif pasokan batu bara menggantikan Rusia, dengan menghubungkan mereka dengan produsen lokal.
Seperti diketahui, serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan pembeli batu bara yang biasanya membeli dari Rusia kini mencari alternatif lain.
Produsen independen utama Australia, Whitehaven Coal dan New Hope Group, mengatakan mereka telah didekati oleh sejumlah negara Eropa, termasuk Polandia, yang selalu mengandalkan batu bara dari Rusia.
"Pemerintah Australia memfasilitasi akses ke produsen batu bara termal Australia kepada pihak yang berkepentingan saat mereka mencari pasokan alternatif dari Rusia," ujar juru bicara Menteri Sumber Daya Australia Keith Pitt, dilansir dari Reuters, Kamis (3/3/2022).
Perlu diketahui, Polandia berencana untuk memberlakukan embargo pada batu bara Rusia, akibat serangan yang diluncurkan Rusia ke Ukraina. Sementara konsumen batu bara lainnya juga tengah mencari alternatif negara pemasok batu bara lainnya sebagai antisipasi bila diberlakukan sanksi terhadap Rusia sebagai negara pengekspor komoditas energi atau pertambangan.
"Produsen batu bara Australia telah mengindikasikan bahwa mereka bersedia membantu teman dan sekutu kami jika mereka bisa," ujar Pitt.
Produsen batu bara di Australia, Glencore Plc, menolak berkomentar, dan Yancoal Australia tidak bersedia memberikan komentar.
Sebagai informasi, di sisi lain saat ini pasokan batu bara di Australia sangat terbatas, karena banjir dan adanya masalah tenaga kerja di sektor pertambangan. Artinya, produsen lokal batu bara di Australia akan kesulitan untuk mengisi kesenjangan pasokan di Eropa dalam waktu dekat.
"Batu bara berkualitas tinggi New Hope sangat diminati di pasar saat ini. Namun, kami akan mengkaji peluang pasokan ke pasar Eropa," ujar juru bicara New Hope.
Sebagai tanda betapa ketatnya pasar, harga batu bara di Newcastle, pelabuhan batu bara terbesar di dunia yang berlokasi di pantai timur Australia telah meroket menyentuh harga US$ 440 per ton pada perdagangan Rabu (2/3/2022) atau telah melonjak lima kali lipat dari tahun lalu.
Menurut data Refinitiv, pada Rabu kemarin (2/3/2022), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup melambung tinggi 46,01% ke level US$ 446/ton. Ini menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Australia Batal "Kiamat" Listrik, Batu Bara Juru Selamatnya