Harga US$ 446/ton, Durian Runtuh untuk Produsen Batu Bara RI

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
03 March 2022 10:10
Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara
Foto: Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia di acara Malam penganugerahan CNBC Indonesia Awards 2019 di Java Ballroom The Westin Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina mendorong adanya sentimen positif terhadap penguatan harga komoditas batu bara. Ini disebabkan karena negara-negara Eropa dan Asia timur mengkhawatirkan akan kelangsungan energi mereka yang kebanyakan sangat tergantung pasokan gas Rusia.

Menurut data Refinitiv, pada Rabu kemarin (3/2/2022), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup melambung tinggi 46,01% ke level US$ 446/ton. Ini menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, mengatakan, kekhawatiran pasar Asia timur juga menjadikan sentimen pasar ekspor batu bara Rusia terdorong naik.

"Ini diiluar dugaan. Dan bahkan harga minyak juga luar biasa recordnya. Jadi kita tidak tahu sejauh mana eskalasinya, tapi kita berharap ini cepat berlalu," ujar Hendra dalam Closing Bell, CNBC Indonesia, Selasa (01/03/2022).

Selain itu, Hendra mengungkapkan beberapa negara di eropa barat juga sudah mulai panik untuk mencari sumber-sumber alternatif energi. Italia atau Jerman misalnya, mereka sudah mulai menghidupkan kembali PLTU batu bara mereka yang sudah cukup lama di pensiunkan. Hal inilah yang membuat adanya indikasi permintaan batu bara di Eropa barat dan Eropa timur akan meningkat.

Terkait level harga, Hendra mengaku tidak dapat memprediksi hal tersebut. Sejauh ini, hal tersebut dikatakannya belum menjadi hambatan Ekspor Rusia ke negara Asia timur.

"Itu juga yang tentu permintaan beberapa negara Eropa juga akan berikan peluang negara lain termasuk Indonesia untuk bisa isi beberapa pasar negara Eropa yang sedang cari alternatif pasokan," jelasnya.

Diketahui, Rusia memang sudah menjadi pasar batu bara terbesar untuk Eropa, karena secara geografis lebih dekat. Ekspor Rusia ke negara Uni Eropa juga tercatat mencapai hampir 70 juta ton.

"Ini mungkin kalau orang lihat ada peluang, tapi kita dari sisi geografis agak sulit untuk kompetitif dengan beberapa negara, khususnya Kolombia karena lewat jalur atlantik dan Afrika Selatan," tuturnya.

"Tentu ada peluang, kami juga sudah dapat request dari beberapa perwakilan buyer negara sedang menjajaki kita, cuma spesifikasi batu bara mereka dari kalori tinggi, kemudian juga Fried's Competitiveness ini juga yang jadi kendala," tambahnya.

Dari sisi Indonesia sendiri, Hendra mengungkapkan sejauh ini tidak begitu terpengaruh dengan situasi yang berkembang saat ini, karena 98% ekspor Indonesia ke Negara-negara Asia pasifik.

"Namun jika ada gangguan dari hambatan produksi batu bara di Rusia, nah ini yang akan menimbulkan peluang lebih real bagi Indonesia karena tentu saja pasar Asia timur adalah pasar yang memang pasar tradisional kita, China, Taiwan, Korea, dan Jepang," pungkas Hendra.

Harga batu bara melonjak ke angkasa dan kembali menembus level tertinggi sepanjang masa. Pasar khawatir adanya gangguan pasokan dari Rusia seiring memanasnya konflik di Ukraina.

Menurut data Refinitiv, pada Rabu kemarin (3/2/2022), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup melambung tinggi 46,01% ke level US$ 446/ton. Ini menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.

Dengan ini, sejak awal tahun (ytd), harga si batu hitam sudah meroket to the moon 193,90%. Adapun dalam setahun terakhir, harga batu bara sudah mengangkasa 425,32%.

Prospek peningkatan permintaan tampaknya menjadi penopang kenaikan harga batu bara saat ini. Konflik Rusia-Ukraina yang terus memanas menyebabkan pasokan gas alam di Eropa terancam.

Asal tahu saja, Negeri Beruang Merah adalah pemasok sekitar 35% kebutuhan gas di Benua Biru. Perang, plus berbagai sanksi bagi Rusia, akan membuat pasokan itu terancam seret.

Karenanya, batu bara akan kembali dilirik sebagai sumber energi primer pengganti gas alam. Jerman sendiri sudah membuka wacana soal ini.

Baca: Wow! Deretan Perusahaan "Cuan" Saat Batu Bara Meroket 160%!
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap gas alam dari Rusia, pemerintah Jerman berencana memperpanjang 'masa bakti' pembangkit listrik bertenaga batu bara. Sebelumnya, Negeri Panser punya rencana untuk mempensiunkan pembangkit listrik batu bara pada 2030.

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap gas alam dari Rusia, pemerintah Jerman berencana memperpanjang 'masa bakti' pembangkit listrik bertenaga batu bara. Sebelumnya, Negeri Panser punya rencana untuk mempensiunkan pembangkit listrik batu bara pada 2030.

"Perkembangan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kepada kita semua bahwa kebijakan energi bukan hanya soal ekonomi dan lingkungan. Melainkan juga keamanan. Kita harus mengubah ketergantungan kita terhadap impor energi dari satu negara," tegas Olaf Scholz, Kanselir Jerman, seperti dikutip dari Reuters.

Robert Hebeck, Menteri Ekonomi Jerman, menyatakan pemerintah mempertimbangkan untuk memperpanjang penggunaan pembangkit listrik bertenaga batu bara lebih lama dari target pensiun pada 2030. "Diskusi dan deliberasi bukanlah hal yang tabu. Tujuan Jerman adalah memilih negara yang akan memasok sumber energi," sebut Hebeck, juga diwartakan Reuters.

Baca: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Jerman Tunda Setop Batu Bara
Dari perspektif produsen, Chief executive Yancoal David Moult mengatakan, pelanggannya di kawasan Asia berebut untuk menemukan pasokan alternatif untuk menggantikan batu bara Rusia. Dia memperkirakan konflik militer di Ukraina akan memperpanjang periode reli harga batubara.

"Saya memperkirakan harga energi akan terus naik dengan konflik semacam itu [Rusia-Ukraina] berlangsung, efek sampingnya bagi kami adalah fakta bahwa ada negara-negara yang biasanya membeli batu bara Rusia yang tidak akan membeli batu bara Rusia saat ini," katanya, dikutip AFR.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular