Makin Panas, Rusia Klaim Kendalikan Kota Pelabuhan Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Rusia pada Kamis (03/03/2022) telah memasuki Kota Pelabuhan Kherson. Rusia pun mengklaim telah berhasil merebut dan menguasai Pelabuhan Strategis Ukraina tersebut.
Dilansir dari Reuters, Kamis (03/03/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah berhasil mengendalikan Kherson pada hari Rabu. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy membantah hal tersebut.
Menurutnya, pasukan Ukraina terus mempertahankan pelabuhan Laut Hitam yang berpenduduk sekitar 250.000 orang tersebut.
"Kami adalah orang-orang yang melanggar rencana musuh dalam seminggu ini," ujar Zelensky dalam sebuah video.
Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, saat ini pihaknya telah kembali mengadakan pertemuan dengan pejabat Rusia. Ini untuk membicarakan mengenai gencatan senjata yang tengah berlangsung antar kedua negara.
Apalagi pasukan Rusia sebelumnya menyerang Kyiv yang menyebabkan ribuan orang luka-luka dan bahkan meninggal dunia. Kemudian, lebih dari satu juta orang telah meninggalkan Ukraina akibat serangan Rusia.
Serangan Rusia ke Ukraina tersebut pun mendapat kecaman dari berbagai negara karena dianggap tidak beralasan. Selain itu juga membuat banyak penduduk Ukraina yang ketakutan.
Salah satunya, seorang penduduk di Borodyanka, sebuah kota 58 km (36 mil) barat laut Kyiv mengatakan, musuh telah merusak bangunan dan menyebabkan kebakaran di jalan-jalan dan menghancurkan kendaraan militer Ukraina.
"Mereka (militer Rusia) mulai menembak dari BMP (kendaraan militer) mereka, menuju taman di depan kantor pos di pusat Borodyanka," kata seorang pria Ukraina, yang tidak disebutkan namanya.
"Kemudian bajingan itu menyalakan tank dan mulai menembak ke Fora (supermarket) yang sudah terbakar. Itu terbakar lagi." lapornya.
Hingga saat ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina belum menemukan titik temu. Rusia pun terus menyerang dan Ukraina mencoba untuk bertahan.
Berdasarkan data PBB, total 752 korban sipil di Ukraina sejak awal serangan Rusia pekan lalu.
Melansir CNN International, hingga tengah malam pada 1 Maret, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat 227 tewas, termasuk 15 di bawah usia 18 tahun, dan 525 terluka.
(wia)