
Kacau! Ini Dia Biang Kerok Kenaikan Harga BBM di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) per Kamis (3/3/2022). Pertamina menyebut kenaikan harga BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex dilakukan karena mengikuti perkembangan harga BBM di pasar internasional yang tengah melejit sebagai dampak dari perang yang terjadi di Ukraina.
Penjelasan ini disampaikan Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting. Dia berkata, kenaikan harga BBM yang berlaku hari ini tidak mempengaruhi harga jual BBM Pertamax dan Pertalite.
"Harga BBM Pertamax dan Pertalite tidak ada perubahan. Tiga BBK (Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertadex) merupakan Bahan Bakar Minyak Non Subsidi untuk masyarakat mampu, dan porsinya hanya 3% dari total konsumsi BBM nasional," kata Irto dalam keterangan tertulisnya.
Irto menyebut penyesuaian harga jual BBM akan dilakukan rutin oleh Pertamina. Hal ini sesuai amanat Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
"Penyesuaian mengikuti harga market global dan sesuai ketentuan KESDM. Dan harga akan di-review rutin setiap dua minggu. Meskipun operator lain sudah menyesuaikan harga lebih dulu, harga BBM Pertamina masih lebih kompetitif," ujarnya.
Kenaikan harga jual Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex terjadi dalam kisaran Rp850 - Rp1.600 per liter. Berikut daftar terbaru harga BBM pertamina di seluruh SPBU Indonesia yang berlaku mulai Kamis, 3 Maret 2022:
- Premium (RON 88): Rp6450 per liter
- Pertalite (RON 90): Rp7.650 - Rp8.000 per liter
- Pertamax (RON 92): Rp9.000 - Rp 9.400 per liter
- Pertamax Turbo (RON 98): Rp14.500 - Rp15.100 per liter
- Solar/Biodiesel (subsidi): Rp 5.150 per liter
- Dexlite: Rp 12.950 - Rp 13.550 per liter
- Pertamina Dex: Rp 13.700 - Rp 14.300 per liter.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga menyoroti tren kenaikan harga minyak yang tinggi itu, dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Jokowi menyatakan bahwa sebelum perang antara Rusia dan Ukraina terjadi, harganya minyak dunia sudah mengalami kenaikan karena kelangkaan pasokan. Jokowi meminta semua jajarannya berhati-hati dalam menaikan harga BBM maupun LPG, karena bisa berimbas pada kenaikan di sektor lainnya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apakah Sudah Saatnya Harga BBM Kudu Naik?