Jepang Tutup Pabrik & Larang Ekspor Kendaraan ke Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil asal Jepang, Toyota, akan menghentikan operasi satu-satunya pabrik mereka di Rusia. Tak hanya itu, Toyota juga akan menghentikan pengiriman kendaraan ke negara tersebut. Langkah ini diambil dengan alasan "gangguan rantai pasokan" terkait serangan Moskow di Ukraina.
"Toyota Motor Russia akan menghentikan produksi di pabriknya di Saint Petersburg mulai 4 Maret dan telah menghentikan impor kendaraan, hingga pemberitahuan lebih lanjut, karena gangguan rantai pasokan," kata Toyota dalam sebuah pernyataan, Kamis (3/3/2022), dikutip dari AFP.
Toyota mengatakan pabriknya di Saint Petersburg memproduksi sekitar 80.000 kendaraan pada 2021, terutama untuk pasar Rusia. Jumlah ini hanya sebagian kecil dari 10,5 juta kendaraan yang dibuat di seluruh dunia oleh grup Jepang tersebut.
Juru bicara Toyota mengatakan pabrik di Saint Petersburg mempekerjakan sekitar 2.600 orang. Ia juga membenarkan adanya gangguan pasokan terkait dengan konflik.
Toyota sendiri tidak memiliki pabrik di Ukraina. Meski begitu, mereka mengatakan operasi penjualan di Ukraina telah ditangguhkan sejak 24 Februari, tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan udara dan darat ke negara tetangganya itu.
"Toyota mengamati perkembangan yang sedang berlangsung di Ukraina dengan perhatian besar terhadap keselamatan rakyat Ukraina dan berharap untuk kembali dengan aman ke perdamaian sesegera mungkin," katanya.
"Prioritas kami dalam menangani krisis ini adalah memastikan keselamatan semua anggota tim, staf pengecer, dan mitra rantai pasokan kami."
Pemerintah Barat, organisasi olahraga, dan perusahaan besar telah memutuskan hubungan dengan Rusia atau memberikan sanksi hukuman atas serangannya ke Ukraina.
Pada Senin, Toyota menghentikan operasi di semua pabriknya di Jepang selama sehari setelah serangan siber terhadap pemasok suku cadang.
Juru bicara pemerintah Jepang mengkonfirmasi "serangan siber" tetapi menolak untuk memberikan rincian, mengatakan masalah itu masih diselidiki.
(tfa/tfa)