Biden 'Gebuk' Crazy Rich Rusia, Harta Kekayaan Bakal Ludes
Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) meluncurkan satuan tugas untuk menyelidiki crazy rich Rusia. Rencana ini disampaikan Presiden Joe Biden selama pidato kenegaraan pertamanya, Selasa (1/3/2022) malam waktu setempat
"Malam ini saya katakan kepada oligarki Rusia dan para pemimpin korup yang telah menipu miliaran dolar dari rezim yang kejam ini: tidak ada lagi," kata Biden, yang mendapat tepuk tangan meriah dari Demokrat dan Republik, sebagaimana dikutip dari CNN International.
Biden mengatakan AS akan bergabung dengan sekutu Eropa untuk menemukan dan merebut aset milik kaum jet set Beruang Merah itu. Ia menyebut tak hanya kapal pesiar, apartemen mewah hingga jet pribadi akan dibidik.
"Kami datang untuk 'keuntungan' Anda yang tidak baik," tambahnya.
Sebelumnya dalam pidato yang sama, Biden resmi melarang masuk maskapai Rusia ke wilayah udaranya. Ia pun menyebut Presiden Rusia Valdimir Putin sebagai diktator dan berjanji mengisolasi negerinya.
Tidak hanya AS, sejumlah negara dunia juga memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas serangannya ke Ukraina. Misalnya, Kanada, Uni Eropa (UE), Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Taiwan.
Dampak sanksi pun mulai terasa untuk Rusia. Hal ini dibuktikan dengan kejatuhan mata uang rubel dan juga kenaikan suku bunga yang tinggi hingga 20%.
Antre panjang juga mengular di sejumlah ATM Rusia. Sanksi membuat warga panik hendak mengambil uang tunai.
(tfa/tfa)