
Hong Kong Panic Buying, Supermarket Diserbu Jelang Lockdown
Warga Hong Kong mulai berbondong-bondong mengosongkan rak-rak di supermarket setelah pemerintah berencana melakukan penguncian (lockdown) Maret ini.

Fenomena panic buying (pembelian panik) terjadi di Hong Kong. Warga mulai berbondong-bondong mengosongkan rak-rak di supermarket setelah pemerintah berencana melakukan penguncian (lockdown) Maret ini. REUTERS/Tyrone Siu

Penduduk kota berbondong-bondong ke supermarket, apotek, dan toko sayuran. Foto yang beredar di media sosial menunjukkan orang kesulitan menemukan berbagai barang termasuk daging, sayuran, makanan beku, mie, parasetamol, dan alat tes. REUTERS/Tyrone Siu

Pihak berwenang berencana untuk menguji semua 7,4 juta penduduk bulan ini. Mereka juga mengisolasi semua infeksi baik di rumah atau di serangkaian kamp yang masih dibangun dengan bantuan China. REUTERS/Tyrone Siu

Pemimpin kota Carrie Lam pada awalnya tidak ingin melakukan lockdown seperti China, di mana warga harus dikurung di rumah mereka selama periode pengujian. Namun kepala kesehatan Sophia Chan mengkonfirmasi rencana lockdown itu. REUTERS/Tyrone Siu

Beberapa media pro-pemerintah Hong Kong yang mengutip sumber resmi juga mengatakan hal itu. Pihak berwenang disebut sedang mempertimbangkan berbagai opsi itu selama periode pengujian. REUTERS/Tyrone Siu

Terkait hal ini, pemerintah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan persediaan makanan tetap konstan dan tidak perlu melakukan pembelian panik. Namun para analis mengatakan ketidakpastian dan ketidakpercayaan memicu kebiasaan konsumen. REUTERS/Tyrone Siu