Impor AC Menggunung, Sharp Malah Investasi Pabrik Rp640 M

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 01/03/2022 12:20 WIB
Foto: REUTERS/Toru Hanai

Jakarta, CNBC Indonesia - Populasi yang tinggi dengan segmen pasar besar membuat pabrikan tergiur berinvestasi di Indonesia. Terbaru, PT Sharp Electronics Indonesia (PT SEID) merealisasikan investasi sebesar Rp640,2 miliar untuk lini produksi AC dengan kapasitas sebesar 1,2 Juta unit per tahun. Investasi tersebut diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 1.000 orang.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, realisasi investasi PT SEID merupakan salah satu upaya pendalaman struktur sektor industri elektronik. Saat ini, impor produk elektronik sebesar US$25,25 miliar. Impor produk pendingin ruangan (AC) adalah salah satu yang tertinggi, yaitu US$495 juta.

"Realisasi investasi tersebut sejalan dengan upaya pemerintah yang saat ini sangat serius melakukan pengelolaan dan perbaikan iklim usaha industri," kata Menteri Perindustrian (Menperin) saat peletakan batu pertama lini produksi AC PT Sharp Electronics Indonesia di Karawang, Jawa Barat, pekan lalu.


Sebagai upaya untuk mengurangi impor produk elektronika tersebut, pemerintah mendorong dilakukannya substitusi impor. Dalam rangka pencapaian target substitusi impor dan menjaga iklim usaha investasi yang dilakukan industri elektronika, pengendalian impor sektor perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan suplai di dalam negeri.

"Strategi tersebut ditargetkan dapat meningkatkan nilai tingkat kandungan dalam negeri produk-produk Sharp di Indonesia dan optimalisasi industri bahan baku nasional juga tercapai," ujar Agus.

Selain itu, komponen AC juga cukup besar kontribusinya terhadap impor komponen, dengan total nilai sebesar US$13,1 miliar. Salah satu komponen penting pada produk AC adalah kompresor dan Indonesia belum memiliki industrinya. Karena itu, produsen AC seperti Sharp perlu secara mandiri memenuhi kebutuhan komponen AC terutama yang belum diproduksi di dalam negeri.

"Saya yakin market Indonesia cukup menarik. Untuk itu saya berpesan kepada Sharp agar mempertimbangkan investasi kompresor atau mengajak mitra yang selama ini memasok agar berinvestasi di Indonesia," sebut Agus.

Sebelumnya, pada tahun 2019, PT SEID telah memindahkan produksi mesin cuci full-auto top loading dari Thailand ke Indonesia. 


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Solusi Bubut dan Milling Baru Diperkenalkan untuk Efisiensi