'Tsunami' AC Impor Makin Parah, AC China Murah Bingit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memang mampu memproduksi pendingin ruangan (AC) melalui investasi pabrikan Jepang. Namun, AC produksi dalam negeri itu mendapat tekanan berat dari AC impor dari China. Pangsa pasar AC lokal bahkan hanya kebagian sedikit, yakni berkisar 20%, sementara sisanya masih impor, sebanyak 80% dikuasai AC impor terutama dari China.

Wakil Presiden Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) Daniel Suhardiman mengungkapkan bahwa AC impor China tersebut mendapat bantuan dari pemerintahnya, yakni dalam bentuk pemotongan pajak ekspor (tax rebate). Pada akhirnya, pasar Indonesia terkena gempuran AC impor yang sangat murah.

"Produk AC impor produk OEM (Original Equipment Manufacturing) dari China arusnya semakin deras lagi, karena pemerintah China memberikan fasilitas Export Tax Rebate hingga 17% bagi eksportir di negaranya," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/3/22).

Kebijakan itu yang membuat produk AC impor lebih murah dari AC lokal. Hal ini terlihat di berbagai e-commerce atau situs jual beli. Misalnya produk Polytron Smart Ac 1/2 Pk Neuva Ice Pac 05 VXS di Shopee dengan seller distributor_grosirac dibanderol dengan harga Rp 3.100.000

Sementara itu, masih di platform yang sama, penjual changhonghomeappliance menjual AC dengan ukuran yang sama, yakni Changhong AC 1/2 PK CHOL-05L dengan harga Rp. 2.429.000. Penjual menjelaskan bahwa produk ini berasal dari negara China.

Selain itu, harga AC China lainnya juga ada yang lebih murah, misalnya Hisense 1/2 PK AN05CEG Hemat Energi Low Voltage. Penjual yakni raja_electronic membanderolnya dengan harga Rp 2.188.000. Artinya ada perbedaan hampir sejuta antara AC China dengan AC lokal.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Tsunami' AC Impor China Banjiri Pasar Indonesia