Foto Internasional

Situasi Terkini, Warga Ukraina Mulai Angkat Senjata!

Reuters, CNBC Indonesia
Minggu, 27/02/2022 07:59 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memerintahkan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia.

1/6 Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memerintahkan dekrit mobilisasi massa yang membuka jalan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin. A view shows ammunition and an assault rifle as members of the Territorial Defence Forces of Ukraine receive weapons to defend the city of Kyiv, Ukraine February 25, 2022. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memerintahkan dekrit mobilisasi massa yang membuka jalan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin, Sabtu (26/2/2022) waktu setempat. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

2/6 Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memerintahkan dekrit mobilisasi massa yang membuka jalan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin. A view shows ammunition and an assault rifle as members of the Territorial Defence Forces of Ukraine receive weapons to defend the city of Kyiv, Ukraine February 25, 2022. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

Namun belakang, Zelensky mengaku dekrit itu membuat Rusia semakin jengkel dan menjadikan dirinya sebagai target nomor satu. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

3/6 Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memerintahkan dekrit mobilisasi massa yang membuka jalan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin. A view shows ammunition and an assault rifle as members of the Territorial Defence Forces of Ukraine receive weapons to defend the city of Kyiv, Ukraine February 25, 2022. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

Diketahui, dekrit mobilisasi massa itu ditandatangani pada akhir hari pertempuran sengit pada Kamis, 24 Februari 2022. Mengutip REUTERS, sejauh ini Zelenskyy mengumumkan 137 warga Ukraina telah terbunuh dan 316 lainnya terluka dalam invasi Rusia tersebut. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

4/6 Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memerintahkan dekrit mobilisasi massa yang membuka jalan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin. A view shows ammunition and an assault rifle as members of the Territorial Defence Forces of Ukraine receive weapons to defend the city of Kyiv, Ukraine February 25, 2022. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

"Menurut informasi kami, musuh telah mencantumkan saya sebagai target nomor satu, dan keluarga saya - sebagai target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan negara secara politik, memecat kepala negara," beber Volodymyr Zelenskyy, dikutip dari REUTERS. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

5/6 Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memerintahkan dekrit mobilisasi massa yang membuka jalan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin. A view shows ammunition and an assault rifle as members of the Territorial Defence Forces of Ukraine receive weapons to defend the city of Kyiv, Ukraine February 25, 2022. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

Dalam catatan, sekitar 100.000 orang Ukraina diyakini telah meninggalkan rumah mereka, menurut PBB, tetapi dinas penjaga perbatasan negara itu mengatakan bahwa laki-laki berusia 18-60 tahun tidak diizinkan untuk pergi. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

6/6 Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memerintahkan dekrit mobilisasi massa yang membuka jalan bagi warga sipil untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin. A view shows ammunition and an assault rifle as members of the Territorial Defence Forces of Ukraine receive weapons to defend the city of Kyiv, Ukraine February 25, 2022. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)

Terlihat amunisi dan senapan serbu saat anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina menerima senjata untuk mempertahankan kota Kiev, Ukraina. (Mikhail Palinchak/Pool via REUTERS)