Internasional

Rusia-Ukraina Perang, Macron Siap Jadi Mediator

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 February 2022 14:50
France's President Emmanuel Macron delivers a speech during a Citizens' Convention on Climate, in Paris, Monday, Dec. 14. (AP Photo/Thibault Camus, Pool)
Foto: AP/Thibault Camus

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron bakal memposisikan dirinya sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina. Ini terkait kemungkinan kesepakatan gencatan senjata antar dua negara.

"Saya pikir itu adalah tanggung jawab saya," kata Macron pada konferensi pers bersama di Brussels setelah KTT darurat Uni Eropa, Jumat (25/2/2022).

"Pertama-tama, untuk mengambil inisiatif ... kita dapat memperoleh penghentian permusuhan bagi rakyat Ukraina," tambahnya.

Macron adalah pemimpin besar Barat pertama yang berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah aksi militer Rusia dimulai. Mereka berbicara sebelum KTT. Namun Macron mengakui bahwa panggilan telepon tidak mencapai banyak hal, karena Putin lebih memilih perang.

Macron juga menuduh Putin bermuka dua. Ia dan para pemimpin Eropa lainnya telah membahas "detail implementasi perjanjian Minsk" dengan Putin, beberapa jam sebelum Presiden Rusia itu meluncurkan operasi.

Perjanjian Minsk sendiri merujuk pada pakta 2015 yang menetapkan gencatan senjata di wilayah Rusia.

"Jadi ya, ada duplikasi. Ya, ada pilihan sadar dan disengaja oleh Presiden Putin untuk meluncurkan perang ketika kita masih bisa merundingkan perdamaian," kata Macron.

Pada pertemuan puncak pada Kamis, para pemimpin Uni Eropa menandatangani babak baru sanksi. Presiden Dewan Eropa Charles Michel menggambarkan sanksi tersebut sebagai "besar" dan "menyakitkan" terhadap Rusia dan Belarus.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi Heboh, Istri Presiden Macron Disebut Transgender!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular