
Rusia-Ukraina Perang, Harga Melejit, Batu Bara RI Tak Goyah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Eksportir batu bara bara Indonesia sampai sejauh ini dinilai tidak memiliki dampak yang signifikan atas terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina. Sebab, 98% ekspor batu bara Indonesia bukan eropa melainka ke negara-negara Asia Pasifik.
Justru, eksportir batu bara dari Indonesia dinilai bisa mendulang berkahnya, tatkala ekspor batu bara Rusia maupun Ukraina ke China dan Jepang terhambat, tentunya batu bara Indonesia bisa menjadi peluang menambah pasokan ke China dan Jepang.
Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia membenarkan, bahwa ekspor Indonesia tidak terganggu atas adanya konflik Rusia-Ukraina. Alasannya, karena 98% ekspor batu bara dilakukan ke negara-negara Asia Pasifik.
"Namun jika terjadi konflik tentu dapat berpengaruh mendorong penguatan harga komoditas. Kalau ekspor batubara Rusia saya kurang tahu, kalau ada dampak hambatan ekspor batubara Rusia ini akan mendorong harga juga," ungkap Hendra kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/2/2022).
Tercatat, sampai Jumat pagi (25/2/2022), harga batu bara mengalami penguatan atau melalui Bursa ICE Newcastle berada pada level US$ 270 per metrik ton untuk kontrak Maret.
Hendra bilang, saat ini eksportir batu bara sedang mencermati situasi di pasar batu bara atas konflik Rusia - Ukraina itu. "Kami belum mendengar antisipasi yg akan dilakukan oleh eksportir Tetapi lebih kepada mencermati perkembangan situasi disana. Kalau ekspor Rusia ke Tiongkok atau Jepang terganggu ini bisa menjadi peluang buat eksportir Indonesia," kata Hendra.
"Bahasa tepatnya ada peluang permintaan dari negara-negara tersebut untuk mengisi kekosongan dari Rusia jika konflik Rusia Ukraina berkembang frontal dan menghambat produksi batubara di Rusia," tandasnya.
Seperti yang diketahui, pada tahun ini Indonesia menargetkan bisa memproduksi batu bara mencapai 663 juta ton. Produksi tersebut diantaranya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 165,7 juta ton dan sisanya 497,2 juta ton untuk mengisi pasar ekspor.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia-Ukraina Perang, Batu Bara RI Menanti Peluang Berkahnya
