Mafia Tanah Banyak Teman, ini Strategi Menteri ATR

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
24 February 2022 15:42
Mimpi Jokowi Pindah Ibu Kota Demi Pemerataan Ekonomi (CNBC Indonesia TV)
Foto: Mimpi Jokowi Pindah Ibu Kota Demi Pemerataan Ekonomi (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan A Djalil mengatakan, kepastian hukum bidang pertanahan untuk kepentingan apa pun jadi fokus pemerintah. Dengan begitu tidak ada lagi konflik atau sengketa pertanahan. Apalagi, lanjut Sofyan, penertiban pertanahan berhadapan dengan mafia tanah yang memiliki banyak jaringan penyokong.

"Target Kementerian ATR ingin di tahun 2024 semua sudah terdaftar. Kalau jelas yang punya, nggak ada yang klaim lebih dari satu, kita akan berikan sertifikat," kata Sofyan dalam Infrastructure Outlook 2022 CNBC Indonesia, Kamis (24/2/2022).

Apalagi, lanjut dia, sejak tahun 2017, Presiden Joko Widodo menggencarkan sertifikasi tanah.

"Sengketa tanah umumnya karena masalah legacy masa lalu, banyak faktor. Kita selesaikan. Jumlah sengketa kita daftarkan hampir 90 juta bidang, tanah berkonflik 8.000 kasus. Delapan ribu banyak, tapi statistik masih sedikit dibandingkan yang sudah terdaftar," kata dia.

Pemerintah, ujarnya, akan menguraikan dan menyelesaikan potensi-potensi yang bisa menghambat.

"Program kami juga memerangi mafia tanah yang masih ada di sekliling kita. Orang jahat yang menggunakan cara ilegal, punya tanah tidak sah dengan macam modus. Datang ke pengadilan menyodorkan surat palsu, lalu keputusan pengadilan memenangkan palsu jadi asli. Ada juga sertipikat dipalsukan lalu di jual ke orang lain. Ini kita perangi," kata Sofyan.

Meski, dia mengakui, mafia tanah disokong banyak jaringan.

"Mafia tanah tidak banyak, yang banyak temannya. Oknumnya di BPN ada, aparat ada, pengadilan ada pengacara ada, PPAT ada," kata Sofyan.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Begini Sulitnya Berantas Mafia Tanah di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular