Rusia Invasi Ukraina! Awas, RI Bisa Ketiban 'Bom'

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi geopolitik antara Ukraina dan Rusia makin memanas. Perang bagi kedua negara juga akan membuat Indonesia terkena ledakan 'bom'.
Tentunya ini bukan bom dalam artian sebenarnya. Bom adalah dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah lonjakan harga minyak dunia. Ini akan membuat kenaikan belanja subsidi, sehingga pemerintah harus mengeruk kantong lebih dalam.
"Yang perlu kita waspadai itu lebih ke minyak mentah dunia ya, karena akan naik tinggi dan perlu penyesuaian. Ini akan menambah beban terutama bagi BUMN energi," ujar Ekonom BCA David Sumual kepada CNBC Indonesia.
Selain itu dampak dari ketegangan kedua negara akan berdampak bagi pasar saham dalam negeri. Semua sektor saham bisa mengalami outflow kecuali sektor yang berbasis komoditas.
Hal yang sama diungkapkan Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Selain masalah pada APBN ketegangan ini akan membuat investor beralih ke aset safe haven atau aset aman.
"Kalau misalnya perang terjadi maka semua orang akan seperti kejadian Maret 2020, awal pandemi global. Semua berbondong-bondong membeli dolar. Jadi ini pasti permintaan ke safe haven aset meningkat, jadi pada beli emas atau pegang dolar," jelasnya.
Sementara itu, untuk dampak ke harga minyak mentah dunia ia memproyeksi bisa tembus hingga US$ 100 per barel. Apalagi saat ini harga minyak dunia sudah tembus US$ 90 per barel. US$ 96 per barel untuk Brent dan US$ 91 per barel untuk WTI.
"Untuk harga minyak yang sekarang saja sudah ada yang tembus US$ 96 per barel, maka US$ 100 per barel sudah di depan mata," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina