
Biden Makin Ngamuk ke Putin, AS "Bom" Rusia Sanksi Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali memberi serangan "bom" lagi ke Rusia. Bukan dalam arti sebenarnya melainkan sanksi.
Kali ini hukuman menyasar pipa Nord Stream 2 yang mengangkut gas alam dari Rusia ke Jerman. Ini merupakan kelanjutan pipa Nord Stream 1, yang telah beroperasi di jalur yang sama sejak 2011 di dalam Laut Baltik, membentang 1.230 km dan menghubungkan Ust-Luga di Rusia dengan Greifswald di timur laut Jerman.
"Hari ini, saya telah mengarahkan pemerintahan untuk menjatuhkan sanksi pada Nord Stream 2 dan pejabat perusahaannya," tegasnya dalam sebuah pernyataan tertulis dikutip CNBC International, Rabu (23/2/2022) malam waktu setempat.
"Langkah-langkah ini adalah bagian lain dari tahap awal sanksi sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Ukraina."
Pernyataan Biden keluar setelah AS mengeluarkan sanksi besar-besaran sehari sebelumnya. AS memberikan sanksi terhadap bank utama Rusia, EVB dan bank militernya, PSB, "memotong" kedua bank dari transaksi yang melibatkan dolar AS, yang selama ini menjadi mata uang cadangan global.
Bukan hanya itu, sanksi juga diberikan ke utang negara Rusia. AS melarang bank-bank Amerika untuk memperdagangkan saham atau meminjamkan ke dana.
Tiga individu juga disanksi. Mereka orang-orang dilingkaran Putin, termasuk dua putra pejabat tinggi pemerintah karena dianggap mengambil keuntungan atas situasi Ukraina dan akan dibekukan asetnya di perbankan AS.
"Seperti yang telah saya jelaskan, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah lebih lanjut jika Rusia terus meningkat," tegas Biden lagi.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Ukraina timur, Donetsk, yang menamakan diri Republik Rakyat Donetsk (DPR), dan Lugansk, yang menamakan diri Republik Rakyat Lugansk (LPR). Pengiriman pasukan bahkan telah dilakukan dengan dalih "menjaga keamanan".
Sanksi serupa juga telah diberikan Jerman ke Nord Stream 2, Selasa. Kanselir Jerman Olaf Scholz memberi pengumuman secara langsung pasca pengumuman Rusia mengirimkan pausan ke Ukraina.
Pipa Nord Stream 2 saat ini jalur pipa itu sebenarnya sudah rampung. Namun belum beroperasi.
Pemilik pipa Nord Stream 2 adalah raksasa energi milik negara Rusia, Gazprom. Di mana BUMN Rusia itu mengambil alih setengah dari biaya proyek senilai US$ 11 miliar.
Sisanya ditanggung konsorsium perusahaan Eropa. Yakni MV (Austria), Wintershall Dea (Jerman), Engie (Prancis), Uniper (Jerman) dan Shell (Inggris).
Idealnya, jika sah beroperasi, seharusnya Nord Stream mengirimkan 55 miliar meter kubik gas setiap tahun ke 26 juta rumah tangga potensial di Jerman. Tetapi proyek tersebut masih memerlukan sertifikasi dari otoritas Jerman sebelum dapat mulai mengirimkan gas.
Di sisi lain, proyek ini kontroversial bagi sejumlah negara di kontinen itu seperti Ukraina dan Polandia. Karena ini akan menghilangkan skema "biaya transit" dari alur pengantaran gas sebelumnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegang Putin-Biden 4 Mata Virtual, Sanksi & Kesalahan Besar
