Internasional

Trump Muncul, Ramal Konflik Besar Dekat RI setelah Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 24/02/2022 10:00 WIB
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Presiden Trump kembali bersuara mengenai situasi geopolitik dunia. Ia mengatakan bahwa setelah Rusia berhasil mengambil alih Luhansk dan Donetsk dari Ukraina, kejadian selanjutnya adalah China yang mengambil alih Taiwan.

Dalam sebuah wawancara radio dengan penyiar Clay Travis hari Selasa (22/2/2022), Trump memperkirakan bahwa langkah Rusia ini akan menginspirasi Presiden China Xi Jinping. Apalagi kalau bukan untuk mengambil tindakan mengenai Taiwan.


"China akan menjadi yang berikutnya, Anda tahu, China akan melakukannya," ramalnya dalam program siaran radio The Clay Travis and Buck Sexton Show sebagaimana dikutip Sputnik News, dikutip Kamis (24/2/2022).

Taiwan sendiri berada 3.659 kilometer (km) dari Indonesia. Taiwan diakui China sebagai bagian dari provinsinya sementara Taipe sebaliknya menganggap sebagai negara merdeka.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa langkah Presiden Rusia Valdimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak di Ukraina timur merupakan manuver yang genius. Ia juga mengkritik Presiden Joe Biden, yang notabenenya merupakan rival politiknya pada pilpres AS 2020 lalu, dengan menyebut bahwa situasi di Ukraina tidak akan terjadi bila ia tetap menjadi Presiden.

"Dia (Putin) tidak akan pernah melakukan apa yang dia lakukan lika ini terjadi di pemerintahan Trump. Tidak mungkin!"

Tak lama sebelum eskalasi terbaru di Ukraina, Putin dan Xi Jinping sendiri sempat bertemu untuk mempererat aliansi antara kedua negara. Dalam pertemuan itu, disebutkan bahwa Moskow mendukung sikap China bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari Negeri Tirai Bambu.

Sementara itu, situasi di Ukraina semakin memanas. Rusia telah memutuskan untuk mengirimkan pasukannya ke wilayah Luhansk dan Donetsk awal pekan ini.

Kremlin mengatakan bahwa itu merupakan pasukan yang disiapkan untuk "menjaga perdamaian". Peperangan dikabarkan sejumlah media semakin sengit terjadi pasca pengumuman Putin.

Langkah Putin ditentang keras negara Barat termasuk AS. Dalam update terbaru Rabu malam waktu setempat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Rusia sudah final akan menyerang Ukraina secara penuh, di mana "sentuhan akhir tengah dilakukan".


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Rusia Pimpin Nuklir Dunia, Asia Mulai Ngebut