Energy Outlook 2022

Arah Harga Batu Bara Bakal Ditentukan di China & Ukraina

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 24/02/2022 08:25 WIB
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara dunia kembali membara di awal tahun 2022. Larangan ekspor Indonesia hingga tensi Rusia dan Ukraina mendorong harga batu bara untuk kembali ke level US$ 200 per ton. Apakah harga batu bara mampu bertahan hingga akhir 2022?

Energi fosil tersebut telah mencatatkan kenaikan sebesar 32,55% sepanjang tahun 2022 (year-to-date/ytd). Pada 3 Januari 2022 harga batu bara dunia berada di level US$ 151/ton. Selanjutnya, harga melambung tinggi, hingga akhir pekan lalu ditutup di level US$ 201 per ton.

Bahkan, harga pasir hitam yang menjadi andalan ekspor nasional tersebut sempat menyentuh angka US$ 235 per ton. Kebijakan larangan ekspor batu bara oleh Indonesia menjadi salah satu pendorong batu bara pada Januari.


Indonesia saat ini adalah eksportir terbesar batu bara thermal di pasar dunia, dengan volume ekspor 400 juta ton (2020), atau setara dengan 40% dari ekspor batu bara jenis ini di dunia. Tanpa pasokan Indonesia, ketersediaan batu bara di pasar dunia tentu berkurang signifikan.

"Indonesia adalah eksportir besar, sehingga akan mempengaruhi harga. Semua akan tergantung kapan situasi bisa normal kembali," kata Kazuhiro Ikebe, Ketua Federasi Pembangkit Listrik Jepang (FEPC), seperti dikutip Reuters.

Tensi tinggi antara Rusia dan Ukraina terus mendorong harga batu bara lebih tinggi. Ini karena tensi panas di Eropa Timur membuat harga minyak melonjak sehingga menular hingga batu bara yang juga merupakan energi fosil.

Akan tetapi, sentimen tersebut hanya bersifat sesaat. Setelah ekspor Indonesia kembali dibuka dan ketegangan mereda, harga batu bara mulai turun. Pada akhir 2022 harga batu bara dunia diprediksi tidak setinggi tahun lalu karena tingkat produksi dan permintaan yang mulai imbang.

Mengacu pada polling Reuters, harga batu bara thermal dunia pada 2022 diperkirakan di angka US$ 133,38/ton. Kuartal I-2022 akan jadi puncak harga batu bara dengan perkiraan di level US$ 200/ton. Setelah itu, harga diprediksi melandai hingga akhir 2022.

Produksi batu bara sepanjang tahun ini diprediksi menyentuh rekor tertinggi di 8,1 miliar ton atau rekor tertinggi baru setelah produksi 2014 di level 8 miliar ton. Dua produsen batu bara terbesar di dunia, China dan Indonesia, diprediksi kompak menaikkan jumlah produksi.

Di Indonesia, produksi batu bara 2022 ditargetkan mencapai 663 juta ton, naik 7,9% dari pencapaian 2021 sebesar 614 juta ton. Tingginya produksi akan mengimbangi sisi permintaan yang diperkirakan bertumbuh akibat pemulihan ekonomi.


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Batubara Sebagai Tulang Punggung Ketahanan Energi Nasional

Pages