
Cobain Guys, Pakai Motor Listrik Katanya Hemat Kantong 30%

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dalam hal ini motor listrik kian semarak. Presiden RI Joko Widodo menargetkan sampai tahun 2025 sebanyak 2 juta motor listrik akan seliweran di Indonesia.
Dengan semaraknya motor listrik tersebut, ekosistem pendukung seperti stasiun pengisian daya listrik maupun pertukaran baterai untuk motor listrik tersebut, PT Pertamina menargetkan akan membangun 1.000 Green Energy Station (GES) dari jumlah saat ini yang mencapai 143 stasiun.
Lalu, dengan memakai motor listrik apakah biaya operasional bisa turun?
CEO Gojek, Kevin Aluwi menyatakan bahwa pihaknya melalui driver Gojek sudah melakukan pilot penggunaan motor listrik dalam beberapa bulan ini. Terdapat ratusan motor listrik yang sudah di pakai oleh driver.
Kevin Aluwi menyatakan, bahwa dari sudut pandang driver penggunaan motor listrik dengan sekali charger bisa menempuh ratusan kilo meter.
"Biaya juga lebih murah. Driver kami biaya operasional turun 30%. per bulan bisa lebih murah Rp 500- Rp 700 ribu. Ini menjanjikan lah, tahun ini akan ada ribuan motor listrik," tandas Kevin, Selasa (22/2/2022).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan Jadi ketika sudah kehabisan daya, motor listrik bisa tinggal mengganti baterai pada stasiun penggantian seperti Green Energy Station Pertamina. Sehingga tidak perlu lagi menunggu kondisi baterai untuk penuh.
"Untuk mengisi baterai kosong sampai full itu butuh waktu 2- 3 jam tergantung jenis baterainya kan ada dua jenis. Tapi setiap motor listrik itu butuh dua baterai, jika satu sudah tinggal 40% ya tinggal diganti saja anytime," kata Nicke, dalam konferensi pers, Selasa (22/2/2022).
Nicke menjelaskan tiap satu baterai itu bisa membuat motor listrik melaju 50 - 60 km. Jika ada dua yang dalam kondisi penuh maka jarak tempuh motor listrik itu mencapai 120 km.
Sedangkan dari pengakuan salah satu ojek online dalam satu hari perjalanan yang dilakukan bisa mencapai 160 km. Jadi menurut Nicke pengendara ojek online harus mengisi satu sampai dua kali.
"Bayangkan kalau gak ada swap and go kan sulit ya. Jadi kita mau masuk two wheels ya harus ada kemudahan dan kecepatan," jelasnya.
Dia melihat beda dengan pengendara mobil, pengguna motor listrik memang menghadapi banyak tantangan. Termasuk dalam pengisian baterai.
"Kalau mobil bisa di charging station atau rumah juga bisa. tapi kalau motor bisa daya rumahnya gak cukup," jelasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Jokowi 'Dibisiki' Driver Gojek: Motor Listrik Irit, Pak!