Pertamina Dukung Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
23 February 2022 11:52
Akselerasi transformasi sistem peradilan konvensional menjadi sistem peradilan modern telah dilakukan Mahkamah Agung guna mempercepat transformasi hukum Indonesia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Mahkamah Agung dalam mempercepat pembangunan pengadilan modern. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Akselerasi transformasi sistem peradilan konvensional menjadi sistem peradilan modern telah dilakukan Mahkamah Agung guna mempercepat transformasi hukum Indonesia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Mahkamah Agung dalam mempercepat pembangunan pengadilan modern. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah kolaborasi perusahaan dari hulu sampai hilir untuk memulai pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dalam rangka mencapai target net zero carbon emission pada 2060.

Kolaborasi ini sendiri dilakukan oleh Pertamina, bersama Gojek, Electrum, Gesits, Gogoro dan IBC sebagai langkah nyata mempercepat ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.

Pada kesempatan peluncuran Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, yang digelar di SPBU Pertamina, Selasa (22/2), Jokowi berharap Indonesia mampu merajai produsen dari kendaraan listrik di tahun 2025.

"Sebanyak 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022).

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan hal ini sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit, salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik

"Kalau kita mau mengembangkan NRE, secara global pun sesuai dengan program dari G20, maka ini harus dilakukan kolaborasi. Jadi harus inklusif, tidak boleh eksklusif, karena semua pihak kolaborasi ini harus kita lakukan bersama," tutur Nicke.

Nicke menambahkan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini harus terintegrasi dalam satu value chain. Untuk itu, Pertamina berkomitmen untuk mendorong agar target-target yang ditetapkan Pemerintah dapat tercapai.

Oleh karena itu, Pertamina telah mengembangkan SPBU Green Energy Station (GES) yang sudah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Saat ini, Pertamina telah memiliki 143 SPBU yang berstatus Green Energy Station.

"Tahun ini kita akan tambah jadi 1.000 dan nantinya target (SPBU) semuanya. Jadi bukan hanya baterainya saja yang membuat lingkungan menjadi lebih hijau, tetapi sumber energi pembangkit juga harus lebih ramah lingkungan," tambahnya.

Lebih lanjut, Nicke menuturkan langkah pertama saat ini adalah bekerjasama dengan Gojek. Adapun Pilot layanan swapping station dengan solusi penggantian baterai saat ini pertama kali akan digunakan oleh 500 armada Gojek yang menggunakan motor listrik. Kedepannya, Pertamina terus berupaya agar layanan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum .

Untuk diketahui, swapping station Pertamina saat ini ada di di 7 titik SPBU GES di Jakarta Selatan yaitu, SPBU MT Haryono, SPBU Kuningan, SPBU Kemang, SPBU Gandaria City, SPBU Fatmawati, SPBU Permata Hijau dan SPBU Pondok Indah.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Motor Listrik Semarak, Berapa Kecepatan Waktu Ngecasnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular