Simak! Blak-Blakan Dirut Freeport Soal Realisasi Smelter

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 February 2022 10:10
Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas) Foto: Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Feeport Indonesia mengungkapkan berbagai proyek smelter tembaga baru juga saat ini masih dibangun, target hilirisasi atau pemurnian di dalam negeri baik tembaga, emas, dan perak telah dipersiapkan.

Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membangun dan menyelesaikan proyek smelter tembaga baru dan juga sedang dibangun precious metal refinery atau pengolahan logam berharga mulai, baik emas dan perak.

"Nantinya kami akan memproses seluruh konsentrat kami yang berjumlah kira-kira 3 juta ton per tahun itu di dalam negeri. Baik tembaga, emas, dan perak akan dimurnikan di dalam negeri," jelas Tony kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/2/2022).

"Sehingga nanti produk akhir smelter ini katoda tembaga, emas batangan, dan perak batangan kira-kira produk akhirnya," kata Tony melanjutkan.

Diharapkan dengan di bangunnya smelter tembaga baru Freeport di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur ini, industri hilirisasi yang menggunakan tembaga dan emas bisa lebih tumbuh di dalam negeri.

Proyek smelter senilai Rp 42 triliun tersebut akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan memproduksi 600.000 ton katoda tembaga dan 35 ton emas per tahunnya.

"Proyek semlter ini sudah mencapai 14% (pembangunannya) dan diharapkan akhir tahun ini 50%. Saat ini kita sudah belanja US$ 700 juta," ungkap Tony.

Adapun untuk produksi emas sendiri, Freeport menaikan target produksi dari 1,3 juta per ounce/oz pada 2021, naik menjadi 1,6 juta per ounce pada 2022.

Naiknya target produksi emas pada tahun ini seiring dengan kapasitas tambah bawah tanah yang telah mencapai 100%. Capital expenditure atau belanja modal yang disiapkan adalah sebesar US$ 2,5 miliar untuk bisa mengejar target produksi emas di tahun ini.

"Planning-nya sudah seperti itu dan beruntung sekali harga emas sedang naik, sehingga kami bisa mendapatkan wind fall," tuturnya.

Tony juga menjelaskan, berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk kegiatan eksplorasi hanya akan berlangsung hingga 2041.

Sehingga eksplorasi yang dilakukan Freeport Indonesia saat ini sampai dengan 2041 tersebut adalah hanya untuk eksplorasi detail untuk menamang jumlah cadangan yang dimiliki sekarang.

Dengan jumlah cadangan yang ada saja, Tony mengklaim, sebenarnya Freeport Indonesia bisa menambang hingga 2050.

"Jadi, karena kami izinnya sampai 2041, saat ini kami tidak melakukan eksplorasi lanjutan untuk mendapatkan cadangan-cadangan baru lagi, karena cadangan yang ada sudah cukup sampai 2041 bahkan bisa lebih," jelasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bos PTFI: Papua Dapat Pajak Daerah Rp8 T/Tahun dari Freeport


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading