RI Butuh Impor Gula, Wapres: Jangan Melebihi Kebutuhan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'aruf Amin meminta Menteri Perdagangan menata kembali sistem impor gula nasional agar tidak merugikan petani. Wapres mengatakan, impor gula masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman, serta rumah tangga.
Wapres mengatakan, kebutuhan gula nasional setiap tahunnya berkisar 5,1-5,2 juta ton. Sementara, pasokan gula domestik masih berfluktuasi. Sehingga, masih ada defisit dan harus impor.
"Karena itu dari hulu ke hilir harus diperkuat. Pertama tata kelola impor gula agar tidak melebih dari angka kebutuhan," kata Wapres saat memberikan arahan secara virtual dalam Musyawarah Nasional V DPN Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Selasa (22/2/2022).
Wapres mengatakan, masih ditemukan praktik curang di lapangan. Dimana, gula rafinasi impor rembes dan masuk ke pasar umum. Hal ini, kata dia, memicu gejolak dan kegetiran bagi petani tebu.
"Kebijakan impor pemerintah dilakukan hati-hati dengan mempertimbangkan kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan petani tebu. Karena itu saya minta Menteri Perdagangan mempererat koordinasi dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Pertanian dalam mematangkan data produksi gula dan kebutuhan nasional sebelum mengeluarkan izin impor gula," kata Wapres.
Pada saat bersamaan, Wapres menambahkan, pengawasan impor di lapangan harus tegas.
"Termasuk menindak tegas importir dan pelaku usaha yang menyalahgunakan peruntukannya," kata Wapres.
Wapres menambahkan, komitmen pemerintah dalam revitalisasi industri gula tidak pernah surut. Apalagi Indonesia pernah jadi eksportir gula di tahun 1930-an.
"Kita ingin mandiri dalam pasokan gula termasuk mendongkrak kesejahteraan petani tebu," katanya.
"Selain itu ada permasalahan on farm menyangkut produktivitas perkebunan tebu dan off farm soal pascapanen. Untuk itu dibutuhkan bibit unggul dan penambahan juga peremajaan pabrik gula, serta tata kelola industri gula," katanya.Lahan perkebunan di Indonesia, ujarnya, termasuk tebu, cukup luas meski dinilai belum cukup memenuhi kebutuhan
Dengan begitu, kata Wapres, petani tebu bisa menikmati manfaat revitalisasi industri gula nasional.
"Kita berharap perkebunan dan industri gula di Indonesia semakin manis bagi petani," kata Wapres.
(dce/dce)