Analisis

Dunia Terancam 'Pincang' Jika Ukraina-Rusia Gagal Berdamai

Feri Sandria, CNBC Indonesia
19 February 2022 16:45
Latihan Militer Warga Sipil Ukraina
Foto: Seorang wanita memegang senjata selama pelatihan tempur dasar untuk warga sipil yang diselenggarakan oleh Unit Pasukan Khusus Azov, dari Garda Nasional Ukraina, di Mariupol, wilayah Donetsk, Ukraina timur, Minggu (13/2/2022). (AP Photo/Vadim Ghirda)

Menurut penilaian militer dan intelijen AS, invasi ini  diperkirakan akan menyebabkan 50.000 warga sipil tewas atau terluka, menundukkan pemerintah di Kyiv dalam waktu dua hari dan menimbulkan krisis kemanusiaan dengan jumlah pengungsi yang melarikan diri dapat mencapai 5 juta.

Hal ini sangat masuk akal, mengingat tanpa bantuan militer nyata dari AS dan blok NATO, keseimbangan kekuatan militer sangat menguntungkan Rusia.

Pengeluaran militer Rusia pada tahun 2020 tercatat mencapai US$ 61,7 miliar atau setara dengan Rp 885 triliun (kurs Rp 14.359/US$), dengan Ukraina kurang dari 10% dari itu atau hanya sejumlah US$ 5,9 miliar (Rp 85 triliun), menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute.

Dan jumlah pasukan Tentara Merah (Red Army) Rusia terhitung sejumlah 900.000 orang pasukan bersenjata, dibandingkan dengan 209.000 di Angkatan Darat Ukraina, menurut data International Institute for Strategic Studies. Ini berarti Rusia dapat lebih mudah merotasi pasukan baru jika konflik terjadi berkepanjangan.

Berdasarkan peringkat yang dihimpun Global Fire Power yang mengalkulasi lebih dari 50 faktor individu untuk menentukan skor PowerIndex, Rusia tercatat berada di peringkat kedua hanya kalah dari AS, sementara Ukraina berada di posisi ke 22. Faktor-faktor yang diukur termasuk kekuatan militer dan keuangan hingga kemampuan logistik dan geografi.

Global Fire Power mencatat kekuatan militer darat Ukraina kalah telak dari Rusia dengan jumlah tank hanya sebanyak 2.596 berbanding 12.420 yang dimiliki Rusia. Mobil bersenjata Ukraina tercatat ada 12.303 unit dengan Rusia memiliki 30.122 unit.

Senada, kekuatan militer udara Ukraina juga terlihat kerdil jika dibandingkan dengan yang dimiliki Rusia. Total pesawat tempur Ukraina hanya 318, tidak mencapai 10% dari yang dimiliki Rusia sebanyak 4.173.

Akan tetapi jika negara NATO, khususnya AS ikut turun dalam konflik tersebut, keseimbangan militer akan berubah, mengingat AS merupakan negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

 

Meski demikian kekuatan militer darat Rusia, secara statistik angka masih lebih banyak dari yang dimiliki AS.

Dengan jumlah tank (12.420), self-propelled artillery (6.574), towed artillery (7.572) dan rocket projector (3.391) merupakan yang terbanyak di dunia mengungguli AS yang jumlah masing-masing 6.612, 1.498, 1.339 dan 1.366. Sedangkan jumlah mobil bersenjata AS (45.193) mengungguli Rusia (30.122).

Jika pertempuran terjadi di udara, Rusia akan menjadi jauh lebih lemah, dengan segala metrik AS unggul untuk kekuatan militer dan tercatat menjadi nomor satu dengan total pesawat tempur sebanyak 13.247 atau tiga kali lebih besar dari Rusia yang memiliki 4.173 pesawat tempur.

 

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular