
Good News, Pandemi Diramal Segera Masuk Babak Final

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramalan soal pandemi Covid-19 mungkin tengah memasuki babak final mengemuka kembali. Kali ini, hal tersebut diutarakan bos perusahaan pembuat vaksin corona, CEO Moderna .
Ia mengatakan masuk akal jika berasumsi pandemi mendekati tahap akhir. Ini merujuk evolusi yang dilakukan virus.
"Saya pikir itu adalah skenario yang masuk akal," katanya dalam sebuah wawancara dengan "Squawk Box Asia" CNBC International, dikutip Rabu (16/2/2022).
"Ada kemungkinan 80% bahwa ketika Omicron berevolusi atau virus SarsCov-2 (virus asli Covid-19) berevolusi, kita akan melihat semakin sedikit virus yang mematikan."
Namun ditegaskannya masih ada sedikit ramalan buruk. Di mana ada sekitar 20% potensi mutasi baru Covid-19 yang justru lebih mematikan dari Omicron.
"Saya pikir kita beruntung sebagai dunia karena Omicron tidak terlalu ganas. Tetapi kita masih melihat ribuan orang meninggal setiap hari di planet ini karena Omicron," katanya lagi.
Merujuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 15,47 juta kasus baru Covid-19 dilaporkan dalam tujuh hari terakhir di seluruh dunia. Sementara di periode yang sama, ada 73.162 kematian.
Mengutip Worldometers, sejak menyebar akhir 2019, ada 416.380.064 juta warga dunia terinfeksi Covid-19 dengan 5.858.478 kematian. Sementara 339.281.531 berhasil sembuh.
Sebelumnya, Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan dunia untuk tidak menganggap pandemi segera berakhir. Berbicara Januari lalu, ia mengatakan varian baru kemungkinan akan muncul ketika Omicron menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Namun, dalam pernyataan terbaru di Februari, ia mengatakan fase akut pandemi Covid-19 bisa berakhir tahun ini. Apalagi jika sekitar 70% penduduk dunia mendapat vaksinasi.
"Harapan kami fase akut pandemi ini akan berakhir tahun ini, tentunya dengan satu syarat, vaksinasi 70% (target tercapai) pada pertengahan tahun ini sekitar Juni, Juli," kata Tedros kepada wartawan di Afrika Selatan pekan lalu, dikutip dari Aljazeera.
"Jika itu dilakukan, fase akut bisa benar-benar berakhir, dan itulah yang kami harapkan. Itu ada di tangan kita. Ini bukan masalah kesempatan. Ini masalah pilihan."
"Kami berharap vaksin ini lebih sesuai dengan konteks penggunaannya, dengan batasan penyimpanan yang lebih sedikit dan dengan harga yang lebih rendah," kata bos WHO itu.
Komentar Tedros muncul sehari setelah Matshidiso Moeti, Direktur Afrika untuk WHO, mengatakan benua itu sedang dalam transisi keluar dari fase pandemi wabah Covid-19. Dengan optimis, dia mengatakan Afrika sedang bergerak menuju situasi di mana akan mengelola virus dalam jangka panjang.
Hingga kini hanya 11% orang Afrika yang divaksinasi, angka terendah di dunia. Kantor WHO di Afrika sempat mengatakan benua itu harus meningkatkan tingkat vaksinasi "enam kali" untuk mencapai target 70%.
Sejak awal pandemi, Afrika telah mencatat lebih dari 11 juta kasus virus corona, dan lebih dari 243.000 kematian. Lebih dari 10 juta telah pulih sejauh ini, menurut data yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Pandemi Covid Diramal Segera Masuk Babak Akhir
