
Mentan Akui 2022 Tahun Berat, Pangan Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian menghadapi tantangan lebih berat di tahun 2022. Yang akan berdampak pada produksi pangan nasional.
"Tantangan tahun 2022 pasti lebih besar dari tahun sebelumnya. Climate change, cuaca ekstrem dan anomali. Akan terjadi air laut masuk ke pinggir pantai. Tentu akan mempengaruhi produktivitas kita," kata Syahrul Limpo saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (14/2/2022).
Dalam rapat tersebut, Mentan dicecar berbagai isu, diantaranya menyangkut distribusi dan harga pupuk, kedelai, hingga petani sawit rakyat.
Merespons pertanyaan anggota Komisi IV DPR, Syahrul Limpo berulang kali menyinggung kendala anggaran dan keterbatasan wewenang.
"Jangan sebentar ada masalah ke Kementerian Pertanian. Tapi uangnya anggarannya di kementerian lain, industri di tempat lain. Tata kelola jadi sulit dilakukan. Kalau memang di saya, saya bisa kontrol sampai ke bawah. Tapi anggaran juga di saya. Kan kalau saya ada proyek, vendornya harus taat sama saya," ujar Syahrul.
![]() Dok: Kementan |
Tantangan lain menurutnya adalah efek domino pandemi Covid-19.
"Akibat Covid-19, terjadi gejolak harga global. Di dalam negeri, harga juga naik. Sementara, kita sedang berpikir keras bagaimana membangun kemandirian kita," ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya, keterbatasan anggaran menambah tantangan di tahun 2022.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Covid, Ini Tantangan Terberat Pertanian di 2022