
Transisi Energi, Selayaknya 12 GW PLTU yang Dipensiunkan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) mencatat, selayaknya untuk mendorong transisi energi menuju netral karbon atau net zero emission (NZE), pada tahun 2030 bukan hanya pensiunkan 5,5 Giga Watt (GW) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU, melainkan sebanyak 12 GW.
Ketua Umum AESI, Fabby Tumiwa menyampaikan bahwa menilai bahwa upaya untuk memensiunkan PLTU batubara harus benar-benar dilakukan, bahkan bukan hanya 5,5 GW, namun paling tidak 12 GW sampai dengan 2030.
Menurutnya, ini harus dilakukan supaya tidak menjadi aset yang terbuang sia-sia.
"Di sini menurut saya kembali pengembangan energi terbarukan harus diprioritaskan," ujar Fabby dalam Media Briefing Asosiasi Energi Surya Indonesia terkait kendala PLTS atap di segmen commercial and industry (C&I), Selasa (15/2/2022).
Selain itu, PLN dinilainya harus memberi kesempatan bagi industri dan masyarakat untuk gotong royong dalam energi terbarukan, khususnya PLTS teknologinya yang mudah diakses dan andal.
"Sebenarnya klop ya, masyarakat bisa berkontribusi untuk mencapai energi terbarukan, industri kemudian bisa mengurangi biaya produksi mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca, minat investasi tumbuh, sehingga ekonomi kita bisa membaik," tuturnya.
Lebih lanjut, Fabby juga berharap di tahun 2022 ini, adanya kombinasi PLTS Atap dengan PLTS Ground Mounted dapat membuat Indonesia memiliki kapasitas PLTS mencapai 1 GW.
Menurutnya, kontribusi dari PLTS Atap juga dinilai sangat penting dan harus menjadi tugas pemerintah untuk memastikan izin usaha dapat berjalan dengan baik.
Fabby juga menuturkan bahwa permintaan untuk PLTS dari MNC dan badan usaha sangat besar. Potensi proyek tahun ini diperkirakan Fabby bisa mencapai 200 - 300 Mega Watt (MW).
Seperti yang diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah akan mempensiunkan dini PLTU dengan kapasitas 5,5 Giga Watt sampai tahun 2030
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dorong Energi Hijau, Jokowi Buka-bukaan Soal PLTU Baru