Mantap! Dagangan RI Laris Manis di AS, Neraca Surplus Rp 28 T

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 February 2022 15:20
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 930 juta pada Januari 2022. Surplus pada Januari 2022 ini membukukan RI telah mengalami surplus selama 21 bulan berturut-turut.

Surplus terbesar perdagangan nonmigas Indonesia paling besar pada Januari 2022 disumbang dari Amerika Serikat (AS), Filipina, dan India.

"Negara penyumbang surplus terbesar neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2022 terbesar berasal dari AS, Filipina, dan India," jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto pada konferensi pers, Selasa (15/2/2022).

Lebih lanjut Setianto merinci, besaran surplus dari Amerika Serikat adalah yang terbesar dibandingkan dengan Filipina dan India.

Di mana nilai surplus perdagangan Indonesia dengan Negeri Paman Sam mencapai US$ 1,96 miliar atau setara dengan Rp 28,03 triliun. Komoditas utamanya yakni pakaian dan aksesorisnya atau rajutan, serta pakaian dan aksesorisnya atau bukan rajutan.

Kemudian, dengan Filipina membuat Indonesia surplus sebesar US$ 537,8 juta dengan komoditas terbesar yakni kendaraan dan bagiannya dan Bahan Bakar Mineral (BBM).

Serta surplus terbesar ketiga yakni dengan India dengan surplus sebesar US$ 428,8 juta, utamanya untuk komoditas lemak dan minyak hewani/nabati, serta biji logam, perak, dan abu.

Secara keseluruhan surplus pada Januari 2022 yang sebesar US$ 930 juta berasal dari selisih nilai ekspor yang mencapai US$ 19,16 miliar atau naik 25,31% (secara tahunan/yoy). Serta impor yang senilai US$ 18,23 miliar atau naik 36,77% (yoy).

Berdasarkan komoditasnya, ekspor RI pada Januari 2022 ditopang oleh industri pengolahan dengan nilai US$15,71 miliar atau naik 31,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, sektor pertambangan dan lainnya yang sebesar US$2,17 miliar atau naik 3,87% secara tahunan.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Neraca Dagang RI Surplus US$ 870 Juta di Februari 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular