Waduh! 'Jalan Neraka' Makin Banyak di Tahun Ini, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran untuk perbaikan jalan terus dipotong, sehingga kondisi jalan rusak atau 'jalan neraka' di Indonesia akan bertambah pada tahun ini.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan backlog atau daftar pekerjaan yang tertunda bidang preservasi jalan mencapai Rp 14,9 triliun. Sehingga diprediksi kemantapan jalan nasional mengalami penurunan 1,09% menjadi 90,71% pada akhir 2022.
"Artinya jalan yang rusak akan bertambah di tahun 2022 dan ini makin jauh target dari Renstra (Rencana Strategis)," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (15/2/2022).
Dari Renstra Direktorat Dirjen Bina Marga ditargetkan kemantapan jalan pada 2022 sebesar 95%. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk mencapai target itu mencapai Rp 30,5 triliun.
Sementara untuk mempertahankan kemantapan jalan di angka 91,81% membutuhkan anggaran sebesar Rp 22,3 triliun.
"Sedangkan anggaran untuk 2022 hanya Rp 18,02 triliun, jadi ini masih cukup jauh untuk mempertahankan dan apalagi untuk mencapai target rensra," jelasnya.
Hedy mengatakan kenapa rata-rata kondisi kemantapan jalan mengalami penurunan, karena sudah banyak jalan dan jembatan yang berusia tua. Dia juga membeberkan keterlambatan dalam penanganan berpotensi menimbulkan biaya preservasi yang lebih mahal lagi.
"Kita sedang pikirkan jalan dan jembatan yang aging ini. ada 3.000 jalan km yang hampir rusak dimana butuh penanganan segera. Ini belum banyak bisa kita tangani di tahun ini," jelasnya.
Dari data Bina Marga ada 3.848,15 km kondisi jalan nasional rusak, dan 2.901 km kondisi jalan marginal pada tahun 2021 kemarin.
[Gambas:Video CNBC]
Ya Ampun! Udah 2022 Masih Ada 'Jalan Neraka' di Dekat Jakarta
(hoi/hoi)