Larangan Ekspor Batu Bara di Januari, Begini Dampaknya ke RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 February 2022 11:24
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS, Setianto (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Foto: Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS, Setianto (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan ekspor secara bulanan pada Januari 2022 sebesar 14,29%, dari yang sebelumnya US$ 22,36 miliar menjadi US$ 19,6 miliar.

Demikianlah disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setyanto dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/2/2022).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS, Setianto (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)Foto: Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS, Setianto (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS, Setianto (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)

Menurut Setyanto, penurunan ini disebabkan oleh faktor musiman. Di mana pada tahun-tahun sebelumnya, realisasi di awal tahun selalu lebih rendah. Meskipun pada periode ini ada faktor tambahan, yaitu penurunan ekspor batu bara.

"Ini lebih dikarenakan pola musiman, bahwa Januari dibandingkan Desember memang turun secara mtm," jelasnya.

eksporFoto: BPS
ekspor

Sementara itu dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekspor naik 25,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

"Untuk harga minyak mentah Indonesia atau ICP naik dari US$ 73,6/barel pada Desember 2021 menjadi US$ 85,89/barel pada Januari 2022. Komoditas yang mengalami peningkatan adalah minyak sawit, minyak kernel, timah, tembaga, dan karet," kata Setianto.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Kopi RI Terus Merambah Pasar Dunia, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular