Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Covid di Bawah Kapasitas

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
14 February 2022 15:36
Masjid Hasyim Asy'ari, Jakarta Mulai Terima Pasien Covid (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Masjid Hasyim Asy'ari, Jakarta Mulai Terima Pasien Covid (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat keterisian tempat tidur rawat inap di rumah sakit untuk pasien Covid-19 disebutkan masih di bawah kapasitas maksimal.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada konferensi pers Senin (14/02/2022).

Luhut mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur pada satuan waktu tertentu di unit rawat inap (Bed Occupancy Rate/ BOR) untuk pasien Covid-19 baru terisi 21 ribu tempat tidur atau 39% dari kapasitas penuh sebesar 55 ribu.

"BOR hari ini belum mencerminkan kapasitas maksimal. Kalau digunakan maksimal saat Delta kemarin, maka BOR bisa Anda lihat saat ini jauh lebih rendah. Seperti tempat tidur Jawa-Bali 55 ribu, terisi 21 ribu tempat tidur, terlihat BOR 39%," tuturnya saat konferensi pers, Senin (14/04/2022).

Sementara kapasitas maksimal tempat tidur saat puncak varian Delta melanda pada pertengahan 2021 lalu menurutnya mencapai 87 ribu.

"Bila menggunakan kapasitas maksimal 87 ribu tempat tidur saat Delta, maka BOR Jawa-Bali hanya 25% saja. Angka ini masih jauh di bawah standar WHO 60%," ujarnya.

Dia juga menyebut, jumlah kasus kematian kini jauh lebih rendah dibandingkan pada saat puncak varian Delta. Pada 13 Februari 2022, jumlah kematian sebesar 111 kasus, sementara saat puncak varian Delta mencapai 1.000 kasus per hari.

"Dengan data itu, masyarakat jangan khawatir berlebihan kalau naik cukup tinggi dan terkena infeksi dan kantor saya banyak yang dites dan positif, termasuk keluarga saya, supir, anak, cucu saya. Tapi dari pengalaman kita, sekeliling kita, mereka tidak terlalu lama (positif), kemudian jadi negatif lagi," tuturnya.

Bagi yang bergejala ringan atau tanpa gejala, menurutnya diminta untuk beristirahat dan isolasi mandiri di rumah dengan konsumsi obat yang dianjurkan.

"Saya tegaskan yang (bergejala) berat dan meninggal itu punya komorbid, lansia dan belum vaksin lengkap. Ini kelompok diwaspadai harus dibatasi dan mawas diri," pungkasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prediksi Terbaru Luhut Kapan Puncak Infeksi Covid Omicron RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular