Internasional

Penyakit Demam Lassa Muncul di Inggris, Menular & Berbahaya?

sef, CNBC Indonesia
11 February 2022 09:08
Seorang pembeli yang mengenakan masker wajah untuk mencegah penyebaran virus corona berjalan keluar dari toko Marks and Spencer di Oxford Street, di London, Kamis (27/1/2022). Sebagian besar pembatasan virus corona termasuk wajib wajah Masker dicabut di Inggris pada hari Kamis, setelah pemerintah Inggris mengatakan peluncuran booster vaksinnya berhasil mengurangi penyakit serius dan rawat inap COVID-19. Mulai Kamis, penutup wajah tidak lagi diwajibkan oleh hukum di mana pun di Inggris. (AP Photo/Matt Dunham)
Foto: Seorang pembeli yang mengenakan masker wajah untuk mencegah penyebaran virus corona berjalan keluar dari toko Marks and Spencer di Oxford Street, di London, Kamis (27/1/2022). (AP Photo/Matt Dunham)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit menular yang berpotensi mematikan, Demam Lassa, muncul di Inggris setelah 10 tahun. Negara itu, tulis Guardian dan ABC News, menemukan dua warga terinfeksi dengan satu suspek lain yang masih diselidiki.

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) satu kasus telah pulih sementara satu lainnya masih menerima perawatan di rumah sakit. Kasus-kasus itu terkait satu sama lain, melibatkan keluarga di Inggris timur yang baru pulang dari Afrika Barat.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa dua kasus demam Lassa telah diidentifikasi di Inggris, dan kemungkinan kasus lebih lanjut sedang diselidiki. Kasus-kasus tersebut berada dalam keluarga yang sama dan terkait dengan perjalanan baru-baru ini ke Afrika Barat," jelas Kepala Penasihat Media UKHSA, Susan Hopkins.

"Kasus demam Lassa jarang terjadi di Inggris dan tidak mudah menyebar di antara orang-orang. Risiko keseluruhan untuk publik sangat rendah," tambahnya.

Demam Laksa sendiri adalah penyakit hemogarik virus akut. Orang biasanya terinfeksi virus Lassa melalui paparan makanan atau barang-barang rumah tangga yang terkontaminasi dengan urin atau kotoran tikus yang terinfeksi.

Virus ini juga dapat menyebar melalui cairan tubuh. Orang yang tinggal di daerah Afrika Barat dengan populasi hewan pengerat yang tinggi di mana penyakit ini menjadi endemik paling berisiko.

Kebanyakan orang dengan demam Lassa akan sembuh total. Namun, penyakit parah dapat terjadi pada beberapa individu.

Menurut WHO, gejala biasanya bertahap, dimulai dengan demam, kelemahan umum dan malaise. Setelah beberapa hari mungkin ada sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, nyeri dada, mual, muntah, diare, batuk, dan sakit perut.

Dalam kasus yang parah mungkin ada pembengkakan wajah, cairan di rongga paru-paru, pendarahan dari mulut, hidung, vagina atau saluran pencernaan dan tekanan darah rendah. Ketulian terjadi pada 25% pasien yang sembuh.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Covid, Virus Mematikan Ini Bikin Takut Orang Nigeria

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular