
Top! Kang Emil Berhasil Ungguli Anies Soal Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Provinsi Jawa Barat terbukti berhasil mengalahkan DKI Jakarta dalam konteks penyerapan investasi sepanjang 2021.
Pernyataan ini disampaikan Bahlil saat mengisi sesi di acara Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022). Bahlil mengatakan Jawa Barat menjadi provinsi penyerap investasi terbesar di Indonesia sepanjang 2021 mengalahkan daerah lain, termasuk DKI Jakarta.
"Pencapaian terhadap realisasi investasi ini kalau di Indonesia paling banyak Jawa Barat. Jadi pertarungan antar gubernur, jadi Jawa Barat mengalahkan DKI Jakarta dalam konteks investasi. Tapi kalau Pilpres saya tidak tahu. Jangan sampai dikemas lagi nih, ini menyangkut investasi. Mungkin Pilpres sekarang trennya DKI Jakarta punya tren lebih bagus dibanding Jawa Barat," kata Bahlil.
Sepanjang 2021 realisasi investasi yang masuk ke Jawa Barat mencapai Rp136,1 triliun. Nilai ini setara 15,1% total investasi nasional yang direalisasikan sepanjang 2021.
Menyusul Jawa Barat, ada DKI Jakarta di urutan kedua provinsi yang merealisasikan investasi terbesar pada 2021. Nilai realisasi investasi ibu kota mencapai Rp103,3 triliun atau 11,5% dari total realisasi nasional.
Menurut Bahlil, sejak 2019 tren realisasi investasi di Indonesia mulai merata. Hal ini terlihat dari data investasi yang masuk ke daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
"Presiden Jokowi ketika saya dilantik meminta investasi harus berkualitas dan dijadikan sebagai instrumen pemerataan ekonomi di Indonesia, dan menciptakan kawasan ekonomi baru. Komposisi investasi di Pulau Jawa dan luar Jawa, 2019 di luar Jawa 46,3% dan di Pulau Jawa 53,7%. Kemudian 2020 kami ubah, saya ingin investasi di luar Jawa jadi bagian dilirik investor," tuturnya.
Hasilnya, sejak 2020 investasi di luar Pulau Jawa sudah setara 50,5% nilai investasi nasional. Kemudian, pada 2021 realisasi investasi di luar Pulau Jawa setara 52% realisasi nasional, mengungguli raihan daerah di Pulau Jawa yaitu 48%.
Bahlil menyebut pergeseran tren investasi akhirnya terjadi karena pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014 - 2019 berhasil membangun optimisme baru dan menerobos keraguan investor melakukan investasi di luar Pulau Jawa.
"Jadi sekarang mulai merata dari Aceh - Papua, bahkan di Maluku yang dulu jarang FDN masuk sekarang sudah banyak. Penciptaan lapangan kerja dari investasi di 2021 sebesar 1.207.893. Investasi ini di luar sektor keuangan dan migas. Ini hanya investasi di sektor riil yang masuk," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Realisasi Investasi Bagus di Jabar