
Tetangga RI Ini Sebut Mungkin Hidup dengan Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura menyebut adalah "mungkin" untuk hidup dengan varian Covid-19, Omicron. Karena, meski kasus melonjak, jumlah kasus parah di negeri itu tergolong rendah.
Hal ini dikatakan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, Selasa (8/2/2022). Ia berbicara di Singapore Health Quality Service Awards 2022.
Ong menyebut setiap negara akan mengalami gelombang Omicron secara tajam namun turun dalam beberapa minggu seperti di Afrika Selatan (Afsel) dan Australia. Namun kasus tetap tinggi dalam waktu lebih lama bisa raja terjadi seperti di Belanda dan Denmark.
"Kami mencoba untuk hidup berdampingan dengan kekuatan alam, dengan langkah-langkah yang telah kami lakukan seperti perilaku sosial yang terkendali dan vaksinasi. Tidak ada yang tahu persis apa dampak dari tindakan ini, seperti apa garis tren akhir yang akan terlihat. seperti apa, dan apa yang ada di sisi lain Omicron," katanya dimuat Channel News Asia (CNA).
"Namun yang menghibur dan menggembirakan adalah bahwa di antara pasien yang terinfeksi, jumlah kasus dengan hasil klinis yang parah tetap rendah meskipun lonjakan kasus yang tajam. Ini berarti mungkin untuk hidup dengan Omicron," jelasnya.
Singapura sendiri kemarin mencatat 13.000 kasus Covid-19 baru. Ong pun yakin angkanya masih akan terus naik.
"Untungnya, seperti yang telah kami bayangkan, ini juga merupakan varian yang kurang parah secara klinis dibandingkan dengan varian Delta," katanya lagi.
Ia mengatakan saat gelombang Delta terjadi, Singapura memiliki sekitar 3.200 kasus harian dengan sekitar 170 tempat tidur di unit perawatan intensif yang ditempati oleh pasien Covid-19. Sekarang, dengan jumlah kasus harian lebih dari tiga kali lipat, ada sekitar 20 pasien Covid-19 di ICU.
"Sementara petugas kesehatan kita sangat sibuk, tegang, stres, saya pikir itu adalah tingkat intensitas yang berbeda dibandingkan dengan gelombang Delta," tegasnya.
"Namun, sejumlah besar kasus infeksi harian masih menjadi ancaman yang signifikan dan masih ada kasus parah yang membutuhkan perawatan," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horeee! Turis RI Bisa ke Singapura Tanpa Karantina
