Tak Lama Lagi Covid Omicron RI Bakal 'Jinak', Sabar Ya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 February 2022 06:30
Suasana aktivitas di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Foto: Suasana aktivitas di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) masih menghantui Indonesia. Angka kasus positif harian terus berada di level tinggi.

Pada 8 Februari 2022, Kementerian Kesehatan melaporkan kasus positif harian Covid-19 adalah 37.492 orang. Lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang sebanyak 26.121 orang.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata kasus positif harian adalah 30.100,28 orang per hari. Meroket 180,16% dibandingkan rerata pekan sebelumnya.

Sebenarnya pasien yang sembuh terus bertambah. Pada 8 Februari 2022, pasien sembuh tercatat 10.780 orang, tertinggi sejak 16 September 2021.

Selama seminggu terakhir, rata-rata pasien sembuh bertambah 8.374 orang saban harinya. Melonjak 214,93% dari rerata minggu sebelumnya.

Namun meski secara persentase pertumbuhan kasus baru lebih rendah dari pasien yang sembuh, tetapi secara absolut atau nominal kasus baru jauh lebih banyak. Ini membuat kasus aktif terus meningkat.

Pada 8 Februari 2022, kasus aktif bertambah 26.701 menjadi 233.062 orang. Kasus aktif mencapai rekor tertinggi sejak 26 Agustus tahun lalu.

Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Jadi, kasus aktif menggambarkan realita pandemi yang sesungguhnya di lapangan.

Beban terhadap sistem pelayanan kesehatan nasional pun terlihat di angka keterisian ranjang rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR). Per 3 Februari 2022, angka BOR nasional ada di 19%, tertinggi sejak 6 September 2021.

Di wilayah Jawa-Bali, angka BOR pun menanjak. BOR DKI Jakarta per 3 Februari 2022 sudah mencapai 59%. Kemudian di Jawa Barat 25%, Jawa Tengah 8%, DI Yogyakarta 13%, Jawa Timur 7%, Banten 32%, dan Bali 30%.

Halaman Selanjutnya --> Kapan Seragan Omicron Berakhir?

Lonjakan kasus harian di Indonesia, seperti halnya di negara-negara lain, disebabkan oleh virus corona varian Omicron. Varian ini lebih mudah menular dibandingkan sebelumnya sehingga menyebabkan kenaikan kasus harian yang signifikan.

Sebelumnya, Indonesia mengalami gelombang serangan varian Delta pada pertengahan tahun lalu. Kasus harian mulai naik pada awal Juni 2021 dan memuncak pada pertengahan bulan selanjutnya.

Melihat pola itu, bisa diperkirakan kira-kira seberapa lama gelombang serangan varian Omicron bakal meneror Ibu Pertiwi. Tirta Citradi, Ekonom MNC Sekuritas, memaparkan metode perhitungannya.

Sebagai awalan, Tirta membandingkan kasus di Indonesia dengan India. Kedua negara ini punya pola yang hampir serupa sehingga bisa disandingkan.

coronaSumber: MNC Sekuritas

Dengan asumsi maksimal populasi Indonesia yang bisa terjangkit Covid-19 (carrying capacity) adalah 2-2,5% dan laju penularan Omicron 1,2-1,5 kali Delta, maka akan butuh waktu 56-60 hari untuk satu siklus atau fase gelombang selesai. Artinya jika kasus naik signifikan mulai 2 Januari 2022, maka gelombang serangan Omicron akan berakhir pada 3 Maret 2022.

"Kasus kumulatif bisa mencapai 5,4-6,7 juta. Kasus harian bisa menyentuh 42.785-72.133 orang dalam sehari pada pekan kedua dan ketiga Februari," sebut Tirta.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular