Bappenas Bingung Tukang Las Kereta Cepat Dari China

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 February 2022 16:35
Pekerja Mengerjakan Proyek Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta Bandung Sepanjang 1.885 meter atau 1,8 kilometer yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Kamis, (27/1/2022). Tunnel 1 merupakan terowongan dengan dua lintasan kereta cepat yang berlokasi di area Halim dan berjarak 2.5 kilometer dari Stasiun Kereta Cepat.

Tunnel 1 dirancang sepanjang 1.885 meter dan dibangun dengan metode Tunnel Boring Machine (TBM). Terowongan ini melintang menembus bagian bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Pembangunan proyek Tunnel 1 ini dilakukan menggunakan mesin bor atau Tunnel Boring Machine (TBM). TBM merupakan mesin bor pembuat terowongan yang didatangkan langsung dari negeri China, untuk membuat struktur Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta Bandung. TBM yang digunakan memiliki diameter 13,23 meter dengan panjang 102,3 meter, berat 2.600 ton dan menjadi mesin bor TBM terbesar se-Asia Tenggara.

TBM kereta cepat ini beroperasi menggali struktur tunnel 1 dengan rata-rata 113 meter per bulan. Saat beroperasi maksimum, TBM kereta cepat mampu menggali hingga 322 meter dalam satu bulan.

Ukuran TBM yang sangat besar ini diganjar Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai mesin bor terbesar penggali terowongan yang ada di Indonesia. Dari 5 tunnel yang telah dibangun untuk proyek KCJB, hanya Tunnel 1 Halim yang dibangun menggunakan mesin bor TBM. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja Mengerjakan Proyek Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta Bandung Sepanjang 1.885 meter atau 1,8 kilometer yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Kamis, (27/1/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak proyek besar di Indonesia yang menggunakan tenaga kerja asing (TKA), termasuk Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Dimana proyek ini Kerjasama antara BUMN Indonesia dengan konsorsium perusahaan dari China.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Pungky Sumadi mengatakan, TKA dibutuhkan untuk transfer teknologi. Salah satunya tenaga ahli pengelasan dari China.

"Itu awalnya agak membingungkan tapi saat mengunjungi proyek, tukang las rel itu masih didatangkan dari Tiongkok," jelasnya dalam rapat Panja Pengawasan Tenaga Kerja Asing, dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/2/2022).

Tapi dari penjelasan yang didapatkan, lanjutnya, tukang las dari China itu didatangkan karena bahan rel yang digunakan berbeda dengan Indonesia, sehingga butuh ahli khusus.

"Tapi karena memang rel dengan kualitas tinggi, baik tingkat kepadatan maupun campuran besi yang ada itu tidak bisa diproduksi dalam negeri. Krakatau Steel misalnya belum mampu memproduksi, kita pun belum bisa membuatnya," terang Pungky.

Sebelumnya Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi dalam paparannya kepada Komisi V, Senin (7/2/2022) mengatakan, total tenaga kerja asing mencapai 2.010 orang, dengan porsi 13% dari total tenaga kerja. Sisanya merupakan pekerja lokal.

Di awal proyek rasio tenaga asing memang lebih besar yakni 1 : 4, artinya dalam setiap 1 tenaga asing ada 4 pekerja lokal. Namun seiring meningkatnya progress pembangunan jumlah tenaga asing juga berkurang menjadi 1:7.

"Pekerja asing dengan bertambahnya progress semakin berkurang karena adanya transfer teknologi," jelasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apindo Kritik Penentuan Jabatan TKA yang Boleh Kerja di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular