Bappenas Bingung Tukang Las Kereta Cepat Dari China
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak proyek besar di Indonesia yang menggunakan tenaga kerja asing (TKA), termasuk Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Dimana proyek ini Kerjasama antara BUMN Indonesia dengan konsorsium perusahaan dari China.
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Pungky Sumadi mengatakan, TKA dibutuhkan untuk transfer teknologi. Salah satunya tenaga ahli pengelasan dari China.
"Itu awalnya agak membingungkan tapi saat mengunjungi proyek, tukang las rel itu masih didatangkan dari Tiongkok," jelasnya dalam rapat Panja Pengawasan Tenaga Kerja Asing, dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/2/2022).
Tapi dari penjelasan yang didapatkan, lanjutnya, tukang las dari China itu didatangkan karena bahan rel yang digunakan berbeda dengan Indonesia, sehingga butuh ahli khusus.
"Tapi karena memang rel dengan kualitas tinggi, baik tingkat kepadatan maupun campuran besi yang ada itu tidak bisa diproduksi dalam negeri. Krakatau Steel misalnya belum mampu memproduksi, kita pun belum bisa membuatnya," terang Pungky.
Sebelumnya Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi dalam paparannya kepada Komisi V, Senin (7/2/2022) mengatakan, total tenaga kerja asing mencapai 2.010 orang, dengan porsi 13% dari total tenaga kerja. Sisanya merupakan pekerja lokal.
Di awal proyek rasio tenaga asing memang lebih besar yakni 1 : 4, artinya dalam setiap 1 tenaga asing ada 4 pekerja lokal. Namun seiring meningkatnya progress pembangunan jumlah tenaga asing juga berkurang menjadi 1:7.
"Pekerja asing dengan bertambahnya progress semakin berkurang karena adanya transfer teknologi," jelasnya.
(dce/dce)