Jangan Panik, Ada Kabar Melegakan Soal Covid-19 Omicron di RI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2022 09:20
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Lonjakan kasus harian di Indonesia, seperti halnya di negara-negara lain, disebabkan oleh virus corona varian Omicron. Varian ini lebih mudah menular dibandingkan sebelumnya sehingga menyebabkan kenaikan kasus harian yang signifikan.

Ketika virus corona varian Delta menebar teror pada pertengahan 2021, situasi serupa terjadi. Puncak serangan varian Delta menyebabkan kasus positif harian di Indonesia mencapai 56.767 orang dalam sehari yang terjadi pada pertengahan Juli 2021. Puncak kasus harian saat varian Omicron menyerang adalah 36.057 orang, sudah 63,5% dari Delta.

Namun, sejauh ini beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan nasional belum separah saat serangan varian Delta. Per 6 Februari 2022, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit adalah 16.712 orang, masih 17,9% dari puncak serangan varian Delta.

Sementara BOR nasional saat ini adalah 22,3% dari puncak serangan Delta yang kala itu mencapai 77,5%. BOR di unit perawatan intensif (ICU) saat ini masih 12,1%, sementara saat puncak serangan Delta mencapai 76%.

Selain itu, mayoritas pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah yang tanpa gejala atau bergejala ringan. Selama periode 21 Januari-6 Februari 2022, Kementerian Kesehatan mencatat ada 36.885 orang yang datang ke rumah sakit, dinyatakan positif Covid-19, dan menjalani perawatan.

Dari jumlah tersebut, 11.210 orang (30,39%) tanpa gejala. Sedangkan 14.923 orang (40,46%) mengalami gejala ringan. Sebanyak 25.684 pasien (69,63%) tidak membutuhkan terapi oksigen.

"Ingin disampaikan bahwa tidak usah panik. Jumlah kasusnya naik tinggi, tetapi yang masuk rumah sakit dan wafat jauh lebih rendah dan terkendali. Kita jalankan dulu protokol kesesehatan," kata Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan, kemarin.

Perlu dicatat pula bahwa kebanyakan pasien yang meninggal akibat Covid-19, yakni 69% sejak varian Omicron merebak, belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Sedangkan 42% adalah penderita komorbid dan 44% berusia lanjut.

"Saya mohon yang mengajurkan tidak vaksin, kamu bertanggung jawab terhadap komunitasmu kalau ada yang meninggal. Data menunjukan 69% itu meninggal," tegas Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular