Ekonomi Indonesia Tumbuh Sih, Tapi Hasil Jual 'Tanah Air'...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 February 2022 17:50
TAIWAN-CHINA/KINMEN
Foto: REUTERS/ANN WANG

Namun pencapaian ekspor Indonesia yang impresif itu rasanya bukan dari hasil kerja keras. Ini lebih kepada kejatuhan 'durian runtuh'. Berkah yang datang begitu saja tanpa diduga-duga, tanpa perlu berusaha.

Kenaikan harga komoditas memang membuat nilai ekspor Indonesia melonjak. Akan tetapi, yang namanya barang mentah, tentu harganya tidak setinggi produk jadi atau bahkan setengah jadi.

Ambil contoh Taiwan. Negara yang oleh China diakui sebagai provinsi ini awalnya seperti Indonesia, mengandalkan komoditas pertanian sebagai sumber pundi-pundi ekspor.

Selama sekitar empat dekade, Taiwan berubah dari negara agraris menjadi industrialis. Ekspor menyumbang 70% terhadap PDB Taiwan, di mana 98% dari ekspor adalah produk Indonesia.

Pada 2021, produk ekspor utama Taiwan adalah produk elektronik (33,1% dari total ekspor). Disusul oleh produk audio-video dan komunikasi (10,8%), logam dasar (8,8%), barang dari plastik dan karet (7,1%), serta mesin (7,5%).

Produk manufaktur seperti ini tentu harganya lebih mahal ketimbang menjual barang komoditas mentah. Jadi tidak heran Taiwan bisa meraup pendapatan ekspor yang jauh lebih tinggi ketimbang Indonesia.

Tahun lalu, nilai ekspor Taiwan mencapai US$ 446,44 miliar, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ekspor Taiwan hampir dua kali lipat lebih banyak ketimbang Indoneisa.

Kalau ingin menikmati cuan setinggi Taiwan, maka Indonesia harus berubah. Jangan lagi hanya bergantung kepada menjual 'tanah air', tanah dan air Ibu Pertiwi dikeruk untuk dijual kekayaannya secara langsung tanpa diolah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular