Kang Emil Pede Jabar Bisa Tarik Investasi Rp 180 T

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Senin, 07/02/2022 16:26 WIB
Foto: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di acara Investasi Jawa Barat Juara "West Java Investment Report" (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi investasi senilai Rp 136,1 triliun di sepanjang 2021, dan menjadi yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya. Capaian investasi ini membuat Jabar diberikan kepercayaan untuk mencapai realisasi investasi yang lebih tinggi di tahun ini.

Presiden Joko Widodo menargetkan investasi di Jabar bisa mencapai Rp 180 triliun, atau setara 15% dari total target secara nasional senilai Rp 1.200 triliun. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan telah menyiapkan berbagai strategi, program, dan kesiapan. Dia pun optimistis target yang ditetapkan ini bisa tercapai di akhir tahun ini.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan Jabar masih unggul dalam hal kesiapan infrastruktur. Selain itu, Jabar juga sudah menyiapkan sejumlah infrastruktur skala masif mulai dari Tol Cisumdawu hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).


"Produktivitas SDM di Jabar juga diakui lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Faktor lainnya adalah pelayanan mumpuni yang berintegritas berdasarkan penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ujar kang Emil dalam West Java Investment Report, Senin (7/2/2022).

Selain itu, pihaknya juga mempercepat perluasan kawasan industri Rebana dengan menghadirkan 13 kota baru yang berpotensi berkontribusi 2-3% pada pertumbuhan ekonomi Jabar.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Imam Soejoedi, mengatakan, Jabar selalu menjadi yang terbaik dalam realisasi investasi karena kerja sama dan komunikasi yang baik antara pengusaha, Dinas PMPTSP Jabar, dan Gubernur Jawa Barat.

"Selain infrastruktur yang siap, Jabar juga menyediakan bahan baku, pasar dan SDM dengan produktivitas tinggi. Itu yang dilihat investor saat ini," tutur Imam.

Beberapa wilayah lain di luar Pulau Jawa menurutnya kini sudah berguru pada Jabar dalam hal menggaet investor. Mereka sudah membangun infrastruktur baru dan logistik yang lebih murah. Meski begitu, ia mengungkapkan hingga 2024, investor masih menjadikan Jabar sebagai tujuan utama investasi.

Terkait SDM, Imam mengatakan masih perlu perbaikan agar siap untuk menjadi tenaga kerja terampil. Demikian pula dengan keberadaan UMKM yang harus siap menjadi mitra pengusaha besar agar tidak hanya menjadi penonton kemajuan Jabar.

Untuk Industri kendaraan listrik, menurut Imam akan menjadi ikon pengembangan industri di Jabar dalam beberapa tahun ke depan, khususnya di Karawang.

"Saat ini sedang dibangun industri baterai dengan kapasitas 10 Gigawatt, itu setara dengan 146.000 kendaraan listrik. Ke depan akan menjadi 20 Gigawatt. Tinggal bagaimana industri hilir atau UMKM bisa ikut andil," pungkasnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri