
Strategi Zero Covid-19 China Disebut Nggak Mempan, Apa Benar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang ahli epidemiologi dari Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa strategi Zero Covid-19 yang diterapkan pemerintah China tidak akan lagi mampu dalam mengekang penularan virus corona, terutama Varian Omicron.
Dalam sebuah keterangan kepada CNBC International, Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular AS Dr. Michael Osterholm mengatakan, Covid-19 Omicron memiliki kemampuan penularan yang bahkan dapat menembus pembatasan yang diterapkan pemerintahan dunia.
"Mencoba menghentikan Omicron seperti mencoba menghentikan angin," katanya kepada CNB Squawk Box Asia, Jumat, (4/2/2022).
Osterholm menambahkan China "secara unik berisiko" terhadap Omicron. Hal itu didasari oleh studi vaksin Sinovac dan Sinopharm yang tidak begitu efektif melawan varian itu. Pada saat yang sama keberhasilan China dalam mencegah penyebaran Covid-19 sejauh ini berarti memiliki populasi yang sangat besar yang tetap rentan.
Hal yang sama juga disuarakan konsultan dari Eurasia Group. Mereka mengatakan bila kebijakan yang dapat mengunci sebuah wilayah walau ada satu kasus infeksi itu gagal, maka strategi ini justru akan memiliki efek domino yang besar.
"Kebijakan China akan gagal menahan infeksi, yang mengarah ke wabah yang lebih besar, yang pada gilirannya membutuhkan penguncian yang lebih parah. Ini pada gilirannya akan menyebabkan gangguan ekonomi yang lebih besar, lebih banyak intervensi negara," kata laporan lembaga itu.
Sementara itu, Dale Fisher dari Sekolah Kedokteran Yong Loo Lin Universitas Nasional Singapura mengatakan, Beijing saat ini lebih baik mengambil langkah peralihan agar kekebalan benar-benar terjadi.
"Saya pikir ketika China memutuskan untuk pindah, itu akan menjadi pendekatan bertahap ... mirip dengan Singapura," paparnya.
Meski sudah menerapkan strategi nol-Covid dan izin masuk dari luar negeri yang ketat, China masih menemukan kasus infeksi Covid-19. Terbaru, negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu kembali mengunci sebuah kota akibat kebijakan ini. Kota yang dikunci itu adalah kota Baise, yang berlokasi dekat Vietnam. Kota itu dikunci setelah temuan 70 kasus corona.
Di sisi lain, saat ini China juga menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Dalam mengekang laju infeksi, pemerintah lokal Beijing juga sempat melakukan penguncian di zona-zona residensial yang terinfeksi virus.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Covid Negara Ini Tetap Nol Kasus, Apa Rahasianya?