Putin-Xi Jinping Makin Mesra, Sepakat Pasok Gas 30 Tahun!

News - Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
07 February 2022 17:35
Anggota delegasi, yang dipimpin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, menghadiri pertemuan di Beijing, China (4/2/2022) (via REUTERS/SPUTNIK) Foto: Anggota delegasi, yang dipimpin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, menghadiri pertemuan di Beijing, China (4/2/2022) (via REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia telah menyetujui kontrak 30 tahun untuk memasok gas ke China melalui pipa gas baru dan transaksinya akan dilakukan dalam euro, sehingga memperkuat aliansi energi dengan Beijing di tengah ketegangan hubungan Moskow dengan Barat mengenai Ukraina dan masalah lainnya.

Gazprom, perusahaan monopoli atas ekspor gas Rusia melalui pipa, setuju untuk memasok perusahaan energi China CNPC dengan jumlah 10 miliar meter kubik gas per tahun, kata perusahaan Rusia dan pejabat industri yang berbasis di Beijing, dikutip dari Reuters, Senin (07/02/2022).

Aliran gas pertama melalui pipa, yang akan menghubungkan wilayah Far East Rusia dengan China timur laut, akan dimulai dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kata sumber itu yang kemudian diikuti oleh pengumuman kesepakatan oleh Gazprom.

Rusia telah mengirim gas ke China melalui pipa Power of Siberia, yang mulai memompa pasokan pada 2019, dan dengan mengirimkan gas alam cair (LNG). Rusia telah mengekspor 16,5 miliar meter kubik (bcm) gas ke China pada tahun 2021.

Jaringan Power of Siberia tidak terhubung ke jaringan pipa yang mengirim gas ke Eropa, yang telah menghadapi lonjakan harga gas karena pasokan yang ketat, salah satu dari beberapa titik ketegangan dengan Moskow.

Berdasarkan rencana yang disusun sebelumnya, Rusia bertujuan untuk memasok China dengan 38 bcm gas melalui pipa pada 2025.

Kesepakatan baru, yang bertepatan dengan kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Olimpiade Musim Dingin Beijing, akan menambah 10 bcm lebih lanjut, meningkatkan penjualan pipa Rusia di bawah kontrak jangka panjang ke China.

Gazprom memberikan beberapa rincian tentang kesepakatan dalam pengumumannya.

Gas Rusia dari pulau Sakhalin di Far East akan diangkut melalui pipa melintasi Laut Jepang ke Provinsi Heilongjiang di timur laut China, mencapai hingga 10 bcm per tahun sekitar tahun 2026, kata sumber Beijing, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Kesepakatan itu akan diselesaikan dalam euro, sejalan dengan upaya kedua negara untuk melakukan diversifikasi dari dolar AS.

Diskusi antara kedua perusahaan dimulai beberapa tahun yang lalu setelah dimulainya Power of Siberia, jalur pipa sepanjang 4.000 km (2.500 mil) yang mengirimkan gas ke China. Pembicaraan dipercepat baru-baru ini setelah Beijing menetapkan tujuan netral karbon 2060.

"Kekurangan batu bara China tahun lalu menjadi peringatan lain bahwa gas alam memiliki nilai khusus, itu sebabnya CNPC memutuskan untuk menambah dengan kesepakatan pipa baru," kata sumber itu.

IEA mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa China akan tetap menjadi satu-satunya negara kontributor terbesar untuk pertumbuhan impor LNG, tetapi dengan tingkat pertumbuhan turun menjadi 9% pada 2022 dari 17% pada 2021 karena peningkatan aliran pipa dari Rusia dan perlambatan pertumbuhan permintaan gas secara keseluruhan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Nah loh, Rusia Kenakan Sanksi ke BUMN Gasnya, Kenapa?


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading