Siap-siap, RI Hadapi Lonjakan Kasus Tinggi 2-3 Pekan ke Depan

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
07 February 2022 07:25
Suasana aktivitas di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). Pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet terus meningkat terus. Hingga Kamis (3/2/2022) tercatat sebanyak 5.000 pasien yang dirawat. Penambahan pasien COVID-19 belakangan ini konsisten di dua ratus kasus. Per Kamis (3/2), tercatat ada 268 kasus baru yang dilaporkan. Bahkan, berdasarkan catatan grafik bulanan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, peningkatan rawat inap pasien COVID-19 melonjak tinggi sejak akhir Desember hingga Februari 2022. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Suasana di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan memproyeksikan kemungkinan terjadi lonjakan tinggi kasus Covid-19 selama bulan Februari ini. Demikian disampaikan Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin (7/2/2022).

"Ada kemungkinan kita akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu ke depan. Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik," ujarnya.

Siti Nadia kembali mengingatkan kalau penularan virus corona varian Omicron lebih cepat daripada variant of concern Covid-19 yang lain. Namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah.

"Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis," kata Siti Nadia.

"Bagi masyarakat yang terpapar namun gejalanya ringan, seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih di atas 95%, sebaiknya isoman di rumah atau isoter saja. Apalagi jika tidak ada komorbid berat atau bukan lansia. Jika masyarakat yang terpapar menjalankan imbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, angka keterisian rumah sakit kita bisa berkurang hingga 60-70%," lanjutnya.

Lebih lanjut, Siti Nadia mengingatkan, meskipun tingkat kesakitan Covid-19 Omicron lebih rendah, namun semua pihak tetap harus waspada.

"Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat. Cakupan vaksinasi dosis lengkap, terutama untuk lansia dan anak-anak, juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin booster untuk memperkuat imunitas kelompok," ujar Siti Nadia.

Per Minggu (6/2/2022) pukul 13.00, secara nasional, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 18.966. Dengan kata lain, tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35% dari 81.235 kapasitas tempat tidur Covid-19 yang tersedia.

Sejauh ini data yang dimiliki Kemenkes menunjukkan, meski angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit. Pasien yang masuk ke rumah sakit juga cenderung menunjukkan gejala ringan, atau tanpa gejala sama sekali.

"Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya," kata Siti Nadia.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Banyak, Konfirmasi Omicron RI Nambah Jadi 318 Orang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular