
Perempuan Afghanistan Diizinkan Kuliah, Tapi Ada Syaratnya...

Jakarta, CNBC Indonesia - Perempuan Afghanistan diizinkan untuk kembali belajar di kampus untuk pertama kalinya sejak Taliban memimpin negara tersebut.
Meski begitu, mengutip CNN, Pemerintah Taliban belum secara resmi mengumumkan rencananya untuk mahasiswa perempuan, tetapi pejabat pendidikan mengatakan perempuan diizinkan untuk menghadiri kelas dengan syarat mereka dipisahkan dari siswa laki-laki.
Khalil Ahmad Bihsudwal, kepala Universitas Nangarhar, mengatakan kepada Reuters bahwa mahasiswa dan mahasiswi di institusi tersebut akan menghadiri kelas terpisah. Seorang mahasiswi kedokteran di Universitas Nangarhar, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan kelas telah dipisah berdasarkan jenis kelamin, tetapi tidak jelas apakah wanita dapat diajar oleh dosen pria atau berinteraksi dengan mahasiswa di luar kelas.
"Hanya shift belajar kami yang dipisahkan, meskipun kami telah diberitahu untuk tidak berjalan di sekitar universitas sampai waktu anak laki-laki selesai," katanya.
"Walaupun ada perubahan dan syarat tersebut, saya tetap ingin melanjutkan pendidikan sampai selesai."
Shaker Wahidi, seorang pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan mengatakan kepada CNN bahwa sejumlah universitas negeri di Provinsi Nangarhar, Paktia, Paktika, dan Kandahar akan dibuka kembali untuk semua siswa laki-laki dan perempuan dalam waktu dekat.
Di bawah pemerintahan Afghanistan sebelumnya dari 1996 hingga 2001, garis keras Islamis Taliban melarang perempuan dan anak perempuan mengenyam pendidikan. Untuk saat ini, Taliban masih belum memiliki rencana jelas mengenai aturan pendidikan perempuan selama pemerintahan barunya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar