Ini Anjuran WHO bagi Warga RI Penerima Vaksin Sinovac

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
05 February 2022 13:00
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau penerima vaksin Sinovac untuk menerima vaksin booster, khususnya bagi mereka yang memiliki gangguan sistem imun tubuh (immunocompromised) atau penerima vaksin inactivated. WHO menyebut pemberian booster ditujukan agar dapat melindungi diri dari penurunan kekebalan tubuh.

Vaksin inactivated merupakan vaksin yang menggunakan dan mengambil sampel virus SARS-CoV-2 lalu membunuhnya menggunakan panas, radiasi atau bahan kimia. Cara ini paling populer di kalangan dunia kesehatan untuk membuat vaksin.

Saran yang dirilis dari Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) ini tak menyebutkan nama vaksin yang dimaksud. Namun, hingga saat ini, vaksin Sinovac dan Sinopharm yang sudah mengantongi emergency use listing (EUL) dari WHO.

Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan, vaksin dapat memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit parah selama setidaknya enam bulan. Walaupun data mengungkap kekebalan pada penyakit parah bisa berkurang untuk kelompok lanjut usia (lansia) serta orang yang didasari kondisi kesehatan.

"Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inactivated," kata Cravioto, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (5/1/2022).

Saat ini Badan POM telah memberikan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin penguat dan obat Covid-19 untuk diberikan ke masyarakat. Pada dua dosis vaksin pertama, EUA telah diberikan untuk penggunaan pada kelompok usia mulai 6 tahun ke atas.

"Vaksin sudah mendapat EUA mencakup usia anak 6 tahun ke atas sampai dewasa 18 tahun. 6 tahun ke atas untuk Sinovac dan Biofarma, " kata Kepala Badan POM, Penny Lukito dalam Rapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (18/1/2022) lalu.

Untuk EUA pada usia 12 tahun ke atas salah satunya adalah vaksin Cominarty/Pfizer. Sementara usia 18 tahun ke atas telah ada beberapa vaksin yang mendapatkan izin seperti Moderna, AstraZeneca, Sinopharm, Zifivax, Sputnik, Janssen, Convidecia, dan Covovax.

Suntikan vaksin penguat diberikan untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan sudah menerima vaksin primer minimal 6 bulan sebelumnya. Suntikan penguat bisa didapat masyarakat di berbagai tempat seperti sentra vaksinasi yang dimiliki pihak swasta, BUMN, TNI, Polri, Puskesmas, Rumah Sakit, atau lokasi-lokasi lain.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Minta Hentikan Booster Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular